Kisah Junaidi Bikin Usaha Depot Isi Ulang Air Minum Rebusan di Aceh Besar

Junaidi, pemuda yang merintis usaha "Depot Air Masak Matang" di Aceh Besar. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Jantho – Merintis sebuah bisnis usaha tidak selamanya harus mematok modal tinggi, tetapi mematok kerja keras dan dedikasi.

banner 72x960

Inilah yang dipraktikkan Junaidi, seorang pemuda rantau asal Kabupaten Bireuen yang menjalankan usaha depot air minum masak atau depot isi ulang air rebus di Aceh Besar.

Junaidi kini bisa meraup keuntungan dari usahanya itu. Sekarang ia bahkan bisa memberi penghidupan untuk dua orang karyawan yang dipekerjakannya.

Junaidi mengatakan, bisnis air minum adalah bisnis sepanjang masa. Usaha jenis ini tidak akan pernah ada matinya selama manusia masih membutuhkan air untuk dikonsumsi.

Air rebusan menjadi pilihan yang diburu warga karena diyakini air yang direbus mendidih dapat membunuh kuman atau bakteri sehingga lebih menyehatkan bagi tubuh dan layak untuk diminum.

Hal ini jugalah yang menjadi alasan Junaidi merintis usaha depot isi ulang air rebus yang diberi nama “Depot Air Masak Matang” berlokasi di Jalan Blang Bintang Lama, Desa Lamtimpeung, Darussalam, Aceh Besar.

Junaidi mengatakan, cikal bakal usaha ini terbentuk dari kegelisahannya selama dirinya menempuh pendidikan magister (S2) di Banda Aceh.

Pada awal tahun 2020, dalam perjalanan semester pertama kuliah magister, saat hari libur, Junaidi pulang kampung. Di kampung halaman, ia berdiskusi dengan orangtuanya, berbagi keluh kesah agar mendapatkan jawaban kira-kira jenis usaha apa yang bisa ia rintis selama berada di perantauan.

Keluh kesah ini disampaikan ke orangtuanya bukan tanpa alasan. Junaidi ingin meringankan beban finansial orangtuanya, supaya selama di perantauan, Junaidi tak perlu menelepon orangtuanya untuk meminta uang jajan.

Selama berada di kampung, Junaidi juga bertegur sapa dengan sahabat-sahabatnya. Orang-orang dari desanya sangat ramah kepadanya, mereka mau mendengarkan cerita keluh kesah yang sedang dihadapi Junaidi.

Pada suatu waktu, ia bertemu dengan seorang mantan ketua pemuda di kampungnya, namanya Bang Mukhlis. Bang Mukhlis inilah yang menyarankan Junaidi untuk memulai usaha depot air minum masak atau air minum rebusan.

“Saat awal-awal diberi saran sama Bang Mukhlis, saya tidak tau gimana proses produksinya. Jadi kami berdua bergegas melihat-lihat usaha depot air minum masak di seputaran kampung kami. Saya lihat dan saya pelajari prosesnya,” kata Junaidi, Aceh Besar, Jumat (2/8/2024).

Setelah mempelajari semua teknik produksi dan menghitung budget awal untuk permodalan, Junaidi kemudian menyampaikan rencana usaha tersebut ke orangtuanya. Orangtuanya juga mendukung rencana usaha Junaidi di perantauan. Bagi orangtuanya, selama uang yang diperoleh itu didapat dengan cara-cara halal, maka orangtuanya akan senantiasa mendukungnya.

“Saat saya balik ke Banda Aceh, lihat-lihat lokasi, akhirnya ketemu lokasi yang pas untuk memulai usaha ini. Lalu saya jalankan usaha ini dengan bismillah. Saya buka toko dari jam sembilan pagi hingga tutup jam sepuluh malam. Setiap adzan berkumandang, kami beristirahat untuk sholat,” ujarnya.

Depot isi ulang air minum rebusan milik Junaidi. [Foto: Istimewa]

Junaidi mengaku keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha depot air minum rebus ini cukup untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Bahkan dengan usaha ini, Junaidi bisa menuntaskan kuliah magisternya.

Untuk orderan sehari-hari, orderan air minum rebusan di tempatnya tidak menentu kapan ramai dan kapan sepi. Tetapi Junaidi bisa memastikan bahwa usaha di tempatnya selalu mendapat orderan dari pelanggan setiap harinya.

“Kadang tiga hari atau empat hari itu ramai, kemudian hari kelima dan ketujuh itu agak sedikit menurun, besoknya ramai lagi. Mungkin karena pelanggan sudah mengambil air minum ya, jadi mereka menunggu stoknya habis dulu baru isi ulang lagi. Tapi setiap harinya selalu ada pelanggan,” jelasnya.

Apalagi, kata dia, pelanggannya adalah pelanggan tetap yang setia mengisi ulang air minum masak di tempatnya. Bahkan ada pelanggan setianya yang datang dari jarak tempuh yang sangat jauh.

Terkait dengan harga isi ulang air masak, Junaidi mematok harga di angka Rp 7.000 per galon. Sementara jika air diisi ke dalam jerigen, tarifnya disesuaikan dengan volume liter jerigen tersebut.

Usahanya juga melayani jasa antar-jemput galon ke rumah-rumah. Untuk menggunakan jasa ini, masyarakat bisa menghubungi Junaidi ke nomor 0822-9356-1513.

Junaidi menyatakan termotivasi berjuang di usaha ini karena ia ingin menyajikan kualitas air minum yang sehat untuk dikonsumsi warga. Air minum yang direbus juga bisa mengingatkan masyarakat akan rasa air masak alami seperti masakan orangtua.

Selain itu, Junaidi sangat berharap usahanya bisa terus bertahan dan berkembang. ia berencana akan mengembangkan usahanya dalam waktu dekat ini, baik dari segi produksi, pelayanan hingga jangkauan pasar.

“Impiannya, kita ingin usaha ini bisa jadi lebih besar dari yang sudah ada sekarang,” pungkasnya. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook