Kisah Inspiratif Muzakkir, Pemuda Sukses dengan Bisnis Kopi Rontarasa

Muzakkir, pemuda yang sukses berbisnis Kopi Rontarasa. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Bireuen – Tren anak muda saat ini senang menghabiskan waktu untuk nongkrong bersama dan berbincang di suatu tempat sambil menikmati secangkir kopi. Sehingga bisnis warung kopi atau kedai kopi (coffee shop) yang kekinian tumbuh marak di Aceh bahkan di Indonesia.

banner 72x960

Semakin menggeliatnya kedai kopi membuat persaingan bisnis ini semakin ketat. Diantara banyaknya kedai kopi, salah satunya adalah kedai Kopi Rontarasa di Bireuen, tepatnya berada di samping MAN Matang Geulumpang Dua.

Kopi Rontarasa selain memberikan kenikmatan tersendiri bagi pelanggannya, juga menyajikan nuansa yang estetik, sehingga menambah betah bagi muda-mudi yang sedang nongkrong.

Kesuksesan Kopi Rontarasa bersaing dengan kedai kopi lainnya di ‘Daerah Jeumpa’ tersebut tidak terlepas dari kerja keras sosok anak muda yang bernama Muzakkir atau yang dikenal dengan panggilan Jack Ronta (30).

Pemuda kelahiran tahun 1994 ini merupakan alumni dari Universitas Al Muslim Bireuen. Ia mengaku sejak SMA dia sudah mulai tertarik dengan bisnis Kedai Kopi. Baru pada tahun 2019, Jack punya kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Barista yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Banda Aceh.

Sebelum Ia membuka usahanya sendiri, Jack pernah bekerja di salah satu kedai kopi yang berada di Matang Geulumpang Dua sekitar beberapa bulan.

Kemudian pada tahun 2020, dengan bermodalkan uang yang hanya Rp 5 Juta, Ia memberanikan diri untuk membuka usaha kedai kopinya sendiri.

“Kalau secara logika nggak mungkinlah modal hanya Rp 5 juta, tapi karena tekad dan kegigihan, saya beranikan sewa toko yang berdindingkan papan untuk memulai usaha kedai kopi saya sendiri,” tutur Jack kepada Theacehpost.com, Senin (15/7/2024) malam.

Suasana di Ronta Rasa. [Foto: Istimewa]

“Saya berikan namanya Rontarasa, sesuai dengan perjuangan saya dalam menjalankan bisnis ini, berusaha melepaskan diri dari jeratan dan ikatan,” tambahnya dengan tertawa kecil sambil ia mengenang kembali perjuangannya dalam merintis usaha Kedai Kopinya itu.

Saat pandemi Covid-19 melanda, hampir seluruh penjuru dunia terdampak dan bahkan berpengaruh banyak di sektor ekonomi. Namun kopi Rontarasa yang baru saja tumbuh tetap berusaha bertahan dengan segala keterbatasannya.

Jack mengakui, di tempat usahanya ini Ia menjadikan Kopi Robusta sebagai kopi yang premium dengan Best Sellernya Kopi Ronta dan Sanger Ronta.

Selain itu, dengan tangan dinginnya Jack juga menyulap tempat usahanya menjadi estetik dengan desain interior rumah gaya etnik Aceh yang Instagramable.

“Daya tariknya mungkin itu, selain Kopi Ronta dan Sanger Ronta sebagai best sellernya, tempat usaha kita juga dianggap estetik oleh pengunjung,” terang Jack dengan penuh semangat.

Salah satu varian rasa kopi yang disajikan di Ronta Rasa. [Foto: Istimewa]

Tak dapat dipungkiri, seiring berjalannya waktu jumlah pengusaha kedai kopi semakin bertambah. Hal ini mengharuskan bisnis kedai kopi harus terus beradaptasi agar bisnis yang dijalankannya memperoleh banyak pelanggan dan mampu untuk terus bertahan.

Dengan kemampuannya beradaptasi inilah sehingga pemuda yang masih lajang ini mampu meraih omset puluhan juta per bulan.

“Untuk per hari saat ini omset kita kisarannya antara Rp 1,5 Juta sampai dengan Rp 2 Juta,” ujarnya.

Untuk marketing, putra dari pasangan Azhari dan Ratnayati ini memanfaatkan dua platform media sosial, yaitu Instagram dan Tiktok dengan akun @rontarasa.

Jack menceritakan, motivasinya untuk semangat merintis usaha Kedai Kopinya ini karena Ia ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak.

Salah satunya adalah orang tuanya. Karena menurutnya semakin hari usianya semakin bertambah, orangtua pun semakin tua. Sedangkan Ia belum bisa memberikan apa-apa. Dari semangat itulah Jack termotivasi ingin memberikan yang terbaik untuk kedua orangtuanya.

“Kalaupun orangtua tidak bisa naik haji karena daftar tunggu yang cukup lama, setidaknya orangtua saya bisa saya umrahkan,” tekadnya.

Kopi Ronta Rasa. [Foto: Istimewa]

Selain itu, Jack juga ingin memberikan lapangan pekerjaan kepada pemuda-pemuda, khususnya pemuda di gampongnya.

“Saat ini yang bekerja di Kopi Rontarasa ada delapan orang, dengan kerja sistem shift. Kebanyakan mereka berasal dari gampong saya,” terangnya.

Anak Muda Neuheun ini, mempunyai target dalam tahun ini akan mencoba mengembangkan usaha kedai kopi Rontarasa-nya ke Bireuen dan Lhokseumawe.

Jack Ronta sangat berterimakasih kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh yang selama ini telah mendukung usahanya, dan juga telah melibatkan dirinya dalam berbagai pelatihan dan membantu dalam hal lainnya, seperti membantu promosi usahanya ini.

Ia juga berharap pemerintah dapat menjaga harga kopi ini untuk stabil. Karena harga kopi ini naiknya sangat melejit tinggi, sedangkan harga jual kopi di Kedai Kopi selaku produsen akhir tidak bisa dinaikkan secara spontan.

“Kalau harga kopi ini tidak stabil, bisa mati usaha-usaha kedai kopi ini,” tutupnya. (Robby Sugara)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook