Khutbah Jum’at H Musannif di Masjid Tgk Chik Mahraja Gurah: Meniti Jalan Kebenaran

Pimpinan Yayasan Dayah Darul Ihsan, H Musannif. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Jantho – Pada siang yang cerah di Desa Lamgeu-Eu, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Masjid Tgk Chik Mahraja Gurah dipenuhi oleh jamaah yang khusyuk menunggu khutbah Jumat (5/07/2024).

Hari itu, H Musannif, Pimpinan Yayasan Dayah Darul Ihsan, berdiri di mimbar dengan sikap yang tenang dan penuh wibawa.

H Musannif memulai khutbahnya dengan mengingatkan pentingnya menjauhi perbuatan curang, keji, mungkar, dan tercela.

Suaranya lembut namun tegas, membawa pesan moral yang mendalam.

“Hindarilah perbuatan-perbuatan tercela agar kita senantiasa dalam keadaan beribadah kepada Allah Swt,” ujarnya.

“Dengan demikian, kita tahu apa yang kita pertanggung jawabkan ketika tutup usia di dunia”.

Pesan H Musannif tentang introspeksi diri begitu kuat terasa.

“Marilah kita senantiasa introspeksi diri tanpa menuding kesalahan orang lain,” lanjutnya.

“Dengan begitu, kita sebagai hamba Allah bisa terus maju dan berkembang”.

Setiap kata yang diucapkannya mengajak jamaah untuk melihat ke dalam diri, memperbaiki setiap kekurangan, dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi diri menjelang 1 Muharram, momen yang berharga untuk menjadi lebih bermanfaat bagi sesama.

“Kita harus terus berupaya memperbaiki diri agar pada saat 1 Muharram nanti, kita menjadi lebih berguna bagi umat manusia,” kata H Musannif, menyiratkan harapan agar setiap individu membawa perubahan positif.

Di akhir khutbah, H Musannif menyerukan pentingnya persatuan di antara umat Islam.

“Kita sebagai umat Islam harus saling bahu-membahu dengan saudara kita di negara lain, agar kita dapat melawan fitnah Yahudi Zionis Laknatullah,” tegasnya.

Pesan ini mengingatkan jamaah akan pentingnya solidaritas dan kerjasama demi kemaslahatan bersama.

Khutbah H Musannif hari itu, meskipun disampaikan dengan sederhana, penuh dengan makna.

Pesan-pesannya mengalir seperti air yang menyejukkan hati, mengajak setiap jamaah untuk merenung dan memperbaiki diri.

Saat khutbah berakhir, jamaah pulang dengan tekad baru untuk meniti jalan kebenaran, menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook