Keilmuan Komunikasi Kian Diminati, Ini Pesan Sukses dari Alumni KPI

Sejumlah dosen, mahasiswa dan alumni prodi tersebut melakukan foto bersama usai memberikan pembekalan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) kepada Mahasiswa Baru (Maba) tahun 2022, di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar- Raniry, Sabtu, 27 Agustus 2022. (Foto: Dok.Prodi KPI).

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Pada era digitalisasi, keilmuan komunikasi menjadi jurusan yang paling bergengsi dan diprediksi akan menjadi salah satu bidang ilmu yang sangat dibutuhkan di masa depan. Kini, semua bidang pekerjaan terkoneksi dengan komunikasi dan membutuhkan orang-orang komunikasi didalamnya untuk menunjang kesuksesan teknologi informasi sehingga mampu bersaing di dunia digital.

banner 72x960

Hal itu disampaikan Wahyu Rizki alumni Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh saat memberikan pembekalan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) kepada Mahasiswa Baru (Maba) tahun 2022, di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Sabtu, 27 Agustus 2022.

“Beruntunglah kita hari ini sudah terpilih dan lulus di KPI, apalagi nilai tambah prodi kita adalah nilai dakwah keislaman. Sehingga prodi ini dapat berkontribusi dan mendukung berkembangnya syariat islam di Aceh yang notabene sebagai negeri serambi mekah,” ujar Wahyu.

Ia menilai, tingginya mahasiwa yang masuk ke perguruan tinggi islam tersebut merupakan tren positif terhadap keilmuan komunikasi ditengah kemajuan teknologi informasi.

Dihadapan ratusan mahasiswa dan para dosen yang hadir, Wahyu memberi pembekalan dan motivasi terhadap ratusan mahasiswa dengan tema “Menjadi mahasiswa berkepribadian mulia.”

Dalam amanatnya, Wahyu merujuk pada ayat Al-quran surat Ali Imran ayat 110, kuntum khaira ummatin ukhrijat linnas ta’muruna bil ma’ruf wa yanhauna ‘anil munkar, kita adalah sebaik-baik umat yang memiliki tugas berbuat kebaikan di muka bumi ini.

“Itu artinya kita adalah orang-orang hebat yang dipilih Allah untuk mengabdi di bumi. Begitupun saat masuk ke prodi KPI ini, adalah karena Allah tahu kita mampu sehingga jalan takdir kita disini,” terang Wahyu yang juga tercatat sebagai dosen di kampus tersebut.

Ia menjelaskan, sebenarnya yang harus diubah adalah mindset (pola pikir), agar tetap dalam kondisi positif. Karena sesuatu yang baik akan kembali pada dirinya, begitu pun sebaliknya. Maka kesuksesan itu bukan hanya mendapatkan sebuah capaian tujuan namun kebermanfaatan yang kita berikan kepada masyarakat, ini merupakan capaian sukses sebenarnya.

“Sukses itu asumsi, bahagia itu pilihan. Menjadi sukses belum cukup tapi menjadi orang yang bahagia sudah pasti sukses,” ungkap penyandang magister ilmu komunikasi ini.

Berita terkait: Teknologi Bata Interlock dari USK, Perpaduan Kekuatan dan Daya Tarik

Ia memambahkan, menjalankan pendidikan kampus secara bahagia akan mendatangkan kebahagian.

“Semua itu ada pada pola fikir. Perubahan akan terjadi ketika kita mengubah cara pandang (mindset), dan cara pandang mengubah tindakan, tindakan mengubah kebiasaan, kebiasaan akan mengubah karakter, dan karakter akan mengubah perilaku. Inilah kunci mengubah karakter kita yang sudah baik menjadi lebih baik lagi,” pesan Wahyu

Wahyu berwasiat, ada tiga poin agar menjadi mahasiswa berkepribadian mulia. Pertama, law of Allah, yaitu yakin dengan ketetapan Allah. Kedua, product knowledge atau potensi intelektual, yakni akademik dan skill. Dan ketiga, emosional aprroach atau potensi sosial, yaitu cara membangun komunikasi kepada masyarakat.

“Tiga hal ini insyaallah akan membantu kita untuk menjadi mahasiswa yang berkarakter mulia, tidak hanya sukses tapi menjadi mahasiswa yang bahagia dan merdeka jiwanya. Insyaallah,” tutup Wahyu.[]

Baca juga: Pemegang Kartu ATM Bank Aceh Segera Bisa Bertransaksi Lintas Negara

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *