Kasus HIV/AIDS di Aceh Selatan Meningkat, Kadinkes Himbau Masyarakat Jaga Perilaku Sehat

Kadinkes Aceh Selatan, Fakhrijal. (Foto: ist).

Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh Selatan, Fakhrijal, menyampaikan keprihatinannya atas peningkatan kasus HIV/AIDS di wilayahnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan, tercatat 7 kasus HIV/AIDS di tahun 2024, dua kasus lebih banyak dibandingkan tahun 2023 yang hanya 5 kasus.

banner 72x960

“Kasus HIV dan AIDS di Aceh Selatan pada tahun 2024 meningkat menjadi dua kasus, dimana pada tahun 2023 hanya 5 kasus. Kita himbaukan kepada masyarakat untuk menjaga perilaku hidup sehat dan tidak bergonta-ganti pasangan,” ujar Fakhrijal kepada Theacehpost.com, Rabu 26 Juni 2024.

Fakhrijal menekankan pentingnya menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari perilaku berisiko seperti bergonta-ganti pasangan untuk memutus mata rantai penularan HIV/AIDS. Ia juga menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan skrining HIV/AIDS yang disediakan oleh Dinas Kesehatan melalui program Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT).

Lebih lanjut, Fakhrijal menjelaskan bahwa upaya penanganan HIV/AIDS di Aceh Selatan terus dilakukan, termasuk meningkatkan sosialisasi di tengah masyarakat dan lembaga pendidikan tentang bahaya penyakit HIV/AIDS. Selain itu, Dinas Kesehatan juga menempatkan petugas kunci untuk membangun komunikasi dan memantau pengobatan bagi para penderita HIV/AIDS.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Syamsidar, menambahkan bahwa penderita HIV/AIDS di Aceh Selatan umumnya berusia antara 25 hingga 50 tahun. Faktor risiko penularan HIV/AIDS di wilayah ini dikaitkan dengan penyimpangan seksual dan penggunaan narkoba dengan berbagi jarum suntik.

“HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi penyakit. Jika tidak diobati, HIV akan memburuk dan berkembang menjadi AIDS. Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks bebas, ibu hamil ke bayi, dan penggunaan jarum suntik bagi pengguna narkoba,” jelas Syamsidar.

Menutup himbauannya, Fakhrijal kembali mengajak masyarakat untuk menghindari perilaku yang dapat memicu penularan HIV/AIDS, menjaga kesehatan, dan menjauhi penggunaan narkoba.

“Kami juga menghimbau agar masyarakat tidak melakukan perbuatan yang dapat memicu terjangkitnya HIV dan AIDS, jaga kesehatan dan jauhi penggunaan narkoba, “tutupnya.[]

Komentar Facebook