Kado Hari Santri Nasional, Alumni Darul Ihsan Raih Syahadah Markas Kahilah Mesir
Theacehpost.com | KAIRO – Alvia Hasli Ramadhan, alumni Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee, Siem, Darussalam, Aceh Besar, Aceh meraih syahadah (ijazah) dari Markas Kahilah li al-Dirasat al-Qur’aniyyah di kawasan Hayy Sabi’, Kairo, Mesir, 21 Oktober 2020.
Prestasi mahasiswi ini menjadi kado mengembirakan di Hari Santri Nasional (HSN) 2020 yang jatuh pada hari ini, 22 Oktober 2020.
Syahadah prestisius tersebut diserahkan langsung oleh Syaikh Muhammad Dasuqi Amin Kahilah, selaku pimpinan Markaz Kahilah li al-Dirasat al-Qur’aniyyah dan juga sekaligus mendapatkan izin langsung mengajarkannya kepada masyarakat umum ilmu qiraat secara bersanad.
Syaikh Kahilah dikenal sebagai penulis kitab an-Nuqat al-Hasan fi Dhabti wa Tajwidi al-Qur’an.
“Selain sebagai penulis produktif bidang Tajwid, Qiraat, dan Ulumul Quran, beliua juga pemegang sanad qiraah ‘asyarah sugra dan kubra, serta salah seorang dosen di al-Quran wa al-Qiraat wa Ulumiha di Universitas al-Azhar al-Syarif,” Terang Ustadzah Zakiah Zainul, Lc, MA.
Adapun tahapan yang dilalui Alvia, asal Nagan Raya ini bukan perkara mudah sehingga bisa meraih ijazah.
Di antaranya, Alvia mnyelesaikan hafalan sekira 1 tahun 3 bulan, dengan proses tahsin dan qiraat yang ketat dari para pengajar di markas Kahilah, juga dibarengi tafsir ayat-ayat yang sulit dipahami dan rasm Alquran (ilmu yang mempelajari tentang penulisan mushat Al-Qur’an).
“Namun syukur Alhamdulillah berkat inayah Allah SWT, doa guru dan orang tua, bisa tercapai sebagaimana mestinya,” tambah Zakiah selaku guru dayah Darul Ihsan.
Tgk H Musannif, selaku Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee menyambut bahagia atas capaian Alvia.
“Dan kami juga menerima berita dari Kairo via whatshapp insya Allah dalam waktu dekat, akan disusul juga oleh Alumni Darul Ihsan bernama Filzah Jannati. Dengan capaian ini, semoga bisa termotivasi bagi santri Darul Ihsan, santri Aceh dan Indonesia untuk belajar dan mendalami ilmu qiraat, di mana ilmu ini masih sangat langka dan asing, khususnya di kalangan masyarakat Aceh dan Indonesia pada umumnya,” katanya.
“Karena Kahilah disamping menghafal Alquran, mengkaji, serta mendalami luasnya makna yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya sekedar hafal layaknya makhad tahfiz kita di nusantara,” terang Musannif.