Jokowi Sindir para Menteri, Minta Punya Empati pada Rakyat

Presiden Joko Widodo. (Foto: BPMI Setpres)

Theacehpost.com | JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya agar bisa menyampaikan langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah dalam menangani krisis, yang disebabkan oleh situasi global.

banner 72x960

Jokowi menegaskan, penyampaian tersebut harus dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Sehingga, rakyat dapat memahami setiap kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.

“Jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit saat ini. Sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah dalam menghadapi krisis,” kata Jokowi ketika membuka Sidang Rapat Paripurna yang ditayangkan secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 6 April 2022.

Upaya tersebut, kata dia, juga sebagai bukti bahwa pemerintah atau instansi terkait tidak tinggal diam dan telah berupaya keras dalam meredam dampak krisis yang terjadi.

“Pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis (rasa kepekaan/empati sosial) terhadap kesulitan-kesulitan rakyat. Jangan sampai kita ini dianggap tidak melakukan apa-apa oleh masyarakat,” sebutnya.

Jokowi pun menyoroti, persoalan yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng dan kenaikan BBM jenis Pertamax.

Ia menilai, instansi terkait cenderung tidak memberikan penjelasan yang konkret dan utuh kepada masyarakat. Imbasnya, menimbulkan serangkaian pertanyaan dibenak masyarakat yang terdampak.

“Ceritain dong kepada rakyat. Jangan tidak ada komunikasi yang berkaitan dengan dua hal itu,” sindir Jokowi kepada bawahannya.

Dampak dari situasi global memang berimbas dan menimbulkan gejolak di beberapa sektor perekonomian dalam negeri. Sehingga konsekuensinya, ada sejumlah kebijakan yang harus disesuaikan.

Tak hanya Indonesia, negara maju pun juga mengalami dampak yang dahsyat terhadap situasi global tersebut.

Indikasinya inflasi yang dialami oleh sejumlah negara maju yakni Amerika Serikat (AS), Turki, dan negara di Uni Eropa kini berada di atas angka kewajaran.

AS kini mengalami inflasi mencapai 7,9 persen, negara di Uni Eropa mengalami inflasi hingga 7,5 persen, dan Turki mengalami inflasi hingga 54 persen.

“Saat ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang,” pungkas Jokowi. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *