Jelang Pencoblosan, Pemerhati Politik: Jangan Pilih Pemimpin ala Sengkuni
THEACEHPOST.COM | Idi Rayeuk – Pada Rabu 27 November 2024 mendatang secara serentak akan terselenggaranya pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Putra asli Aceh Timur sekaligus Pemerhati Politik, Raja M Husen mengatakan, masyarakat perlu mempertimbangkan siapa pemimpin yang akan dipilih untuk menahkodai Aceh Timur di lima tahun kedepan.
“Jangan sampai memilih pemimpin ala sengkuni,” kata Raja, dalam keterangan tertulis kepada Theacehpost.com, Aceh Timur, Selasa (26/11/2024).
Ia menjelaskan, sengkuni adalah simbol dan karakter manusia cerdas tapi licik, ambisius, penuh trik dan intrik. Watak sengkuni akan terus bermetamorfosis di setiap fase kekuasaan, waktu dan zaman. Sedangkan watak politik sengkuni selalu muncul dengan dua wajah untuk memuluskan ambisi politiknya.
“Sosok sengkuni representasi perilaku politik yang tak beretika dan bermartabat. sayang kalau Aceh Timur dipimpin oleh pemimpin ala sengkuni,” paparnya.
Raja menerangkan, sengkuni ini adalah lambang manusia yang penuh kelicikan, kebusukan dan kejahatan. Dia merupakan penggambaran seorang tokoh antagonis sejati. Walau sebenarnya dia sangat tangkas, pandai bicara dan banyak akal, namun kelebihannya itu dimanfaatkannya untuk memfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain. Karena dalam diri Sengkuni dipenuhi sarat dengan keburukan.
Ia juga menyarankan agar benar-benar memilih pemimpin yang siap berkontribusi jiwa dan raganya untuk membangun Aceh Timur lebih baik kedepan di berbagai tatanan ujung ke ujung dan mampu mensejahterakan rakyatnya. Sekaligus mampu menegakkan syari’at islam yang kaffah di bumi Aceh Timur.
“Mari kita pilih pemimpin sesuai isi hati kita masing-masing dan sesuai kepercayaan bahwa ia tidak ber ala sengkuni,” tuturnya.
Dari segi yang lain, Raja berharap salah satu dari keempat pasangan cabup-cawabup yang terpilih nantinya agar dapat menjalankan tugas dan mengemban amanah semestinya. Serta mampu merealisasikan visi misi dan program yang telah dipaparkan.
“Jangan hanya sekedar paparan manis saat berkampanye,” tutupnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp