Jalan Terjal Menuju Pembelajaran Tatap Muka
Oleh Deni Satria
ISU pendidikan menjadi trending topik di media lokal selama beberapa hari terakhir ini. Sejumlah media, baik mainstream maupun yang berbasis digital ramai-ramai mengangkat persoalan pendidikan Aceh.
Penulis tidak mengetahui pasti motivasi yang melatarbelakangi sejumlah pihak di balik munculnya sejumlah artikel terkait pendidikan Aceh, baik yang diformat dalam bentuk news maupun artikel bebas lainnya. Yang pasti, isu tentang pendidikan selalu menjadi topik seksi yang menarik dibahas.
Terkait vaksinasi siswa, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs Alhudri, MM mengultimatum kepala SMA/SMK dan SLB agar menyegerakan vaksinasi siswa hingga batas terakhir 30 September 2021.
Apabila hingga batas waktu tersebut vaksinasi tidak mampu disukseskan, maka ia mempersilakan kepala sekolah mengundurkan diri.
“Ini saya tegaskan kepada kepala SMA, SMK dan SLB, jika tidak mampu maka saya persilakan mundur saja,” kata Alhudri di hadapan kepala SMA/SMK dan SLB saat mendampingi Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes di SMKN 2 Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues. Minggu, 19 September 2021.
Selaku wali siswa serta sebagai masyarakat yang menjalani pola hidup sehat, tentunya sangat mendukung langkah Kadisdik Aceh, Alhudri untuk melakukan vaksinasi siswa.
Selain itu kami selaku wali siswa juga sudah sangat lelah dengan sistem belajar siswa secara daring. Kami sangat berharap peserta didik segera belajar secara luring dan tentunya dengan mempersiapkan teknis dan nonteknis untuk pembelajaran tatap muka.
Vaksinasi bagi tenaga pendidikan dan pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), termasuk mengenai kondisi herd immunity dan zonasi penyebaran Covid-19 di tempat sekolah itu berada.
Dengan vaksinasi, tentunya kita sebagai orang tua lebih tenang ketika melepas anak-anak belajar secara tatap muka.
Semoga Kadisdik Aceh bisa segera menerapkan siswa belajar secara tatap muka (luring). Kami selaku wali siswa sangat mendukung vaksinasi Covid-19 pada anak agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera berjalan. []
*) Penulis Adalah Warga Banda Aceh, Pemerhati Pendidikan