Jalan Rusak Parah, Begini Reaksi Warga Kemukiman Kunyet, Kabupaten Pidie
Theacehpost.com | PIDIE – Warga Kemukiman Kunyet, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie—di bawah koordinasi tokoh-tokoh termasuk Imum Mukim Khalidin—mengambil alih pembangunan jalan yang kondisinya rusak parah selama puluhan tahun.
“Kami terpaksa berswadaya memperbaiki jalan ini setelah Pemkab Pidie tak kunjung merespons permohonan masyarakat meski berbagai mekanisme sudah dilalui,” kata Imum Mukim Kunyet, Khalidin yang diwawancarai secara khusus oleh Theacehpost.com melalui aplikasi call WhatsApp, Kamis, 1 April 2021.
Menurut Imum Mukim Kunyet, apa yang mereka lakukan bukan anti-pemerintah tetapi semata-mata untuk antisipasi keadaan darurat karena merupakan ruas jalan utama untuk mobilisasi masyarakat dari dan ke ibu kota kecamatan di Padang Tiji. “Ini merupakan jalan utama bagi masyarakat 14 gampong di Kemukiman Kunyet,” kata Imum Mukim Kunyet.
Laporan yang diterima Theacehpost.com menyebutkan, kerusakan jalan utama tersebut sudah cukup lama bahkan sudah berulangkali usulan untuk peningkatan masuk dalam musrenbang. Namun, usulan tak pernah terealisasi hingga muncul anggapan kalau musrenbang hanya formalitas saja.
Imum Mukim Kunyet mengatakan, pada tahun 2020—melalui APBK murni—sempat diplotkan anggaran untuk pembangunan Jalan Kunyet-Padang Tiji. Namun karena terjadi refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, maka proyek tersebut gagal.
“Kemudian dimasukkan ke APBK-P 2020, itu pun lewat juga. Akhirnya kami bersama tokoh-tokoh masyarakat sepakat melakukan swadaya untuk perbaikannya. Kami berswadaya sesuai kemampuan. Warga pun ikut menggalang bantuan dengan menempatkan kotak amal di sejumlah titik,” kata Khalidin.
Imum Mukim Khalidin menjelaskan, dari sekitar 6 kilometer ruas jalan utama di Kemukiman Kunyet, hampir seluruhnya dalam keadaan rusak, namun yang paling parah bahkan sangat sulit dilintasi sepanjang 800 meter di kawasan Cot Beuruwah.
“Inilah yang kemudian disepakati dibangun sendiri oleh masyarakat secara swadaya. Kondisi jalan sudah sangat darurat sehingga perlu diantisipasi secara darurat,” kata Khalidin.
Pekerjaan pengerasan badan jalan yang hancur-hancuran itu dilaksanakan oleh masyarakat sejak Kamis, 1 April 2021 dan terus berlanjut sampai selesai. Tidak kurang 30 unit truk dilibatkan untuk memobilisasi material. Bahkan dalam foto/video yang di-share oleh masyarakat ke media sosial juga terlihat alat berat ikut diturunkan.
“Kalau sampai malam tidak siap, kami lanjutkan lagi besok pagi,” ujar Khalidin.
Pihak dinas juga turun
Imum Mukim Khalidin melaporkan, ketika masyarakat sudah bergerak melakukan perbaikan, tiba-tiba bersamaan dengan itu pihak dinas terkait dari Pemkab Pidie juga action.
“Ya, akhirnya dilakukan pekerjaan bersama, masing-masing sepanjang lebih kurang 400 meter,” lapor Khalidin. []