ISKADA Peusijuek Petugas dan Calon Jamaah Haji untuk Berangkat ke Tanah Suci

DPP ISKADA peusijuek petugas haji dan calon jamaah haji dari keluarga besar ISKADA. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA) menggelar silaturahmi dan peusijuek calon jamaah haji dari keluarga besar ISKADA yang akan menunaikan rukun Islam yang kelima ke Baitullah, baik sebagai jamaah maupun petugas haji di Markas Lambhuk, Banda Aceh, Minggu (26/5/2024).

banner 72x960

Ketua Umum DPP ISKADA, Tgk Azwir Nazar mengatakan, kegiatan peusijuek jamaah haji dari keluarga besar ISKADA itu merupakan yang perdana dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan doa serta harapan kepada keluarga besar ISKADA yang akan menjadi tamu Allah Swt.

“Alhamdulillah dengan berkat dan rahmat Allah, kita melepas keberangkatan keluarga besar ISKADA ke Baitullah hari ini,” ujar Tgk Azwir yang juga akrab disapa Tgk Turki itu.

Ketua Pembina ISKADA, Drs H Ahsan Jass MEng mengatakan, selama ini banyak kader dan keluarga besar ISKADA menjadi petugas haji di berbagai kabupaten/kota.

“Inilah bentuk aplikasi dakwah sesungguhnya, menjadi pelayan tamu Allah,” ungkapnya.

Drs H Ahsan Jass juga berharap semua calon jamaah haji yang akan berangkat ke Baitullah dimudahkan dan menjadi haji yang mabrur.

Pada kesempatan silaturahmi itu, juga dibuka kembali dengan follow up mingguan ISKADA pasca Latihan Kader Dasar (LKD) Ramadhan lalu.

“Sangat penting kita melakukan kaderisasi dakwah terutama bagi generasi Z, mereka butuh karakter Islam yang kuat dan mengakar, pertama sekali jangan pernah tinggalkan salat,” sebut Tgk Baha dalam bahasa Aceh berapi-api.

Menurut Tgk Baha, Aceh mengalami degradasi moral yang cukup parah, maka sedikit sekali kader yang setia dalam perjalanan dakwah. Kesetiaan sangat mahal sekali, banyak orang sekarang terpengaruh oleh materi.

Pada bagian penutup, Drs H Syauqi A Madjid sambil terisak haru menyampaikan perjuangan dakwah ISKADA lewat nasihat para pendahulu seperti almarhum Drs H A Rahman Kaoy yang konsisten menjadi pendakwah hingga akhir usia.

ISKADA sendiri didirikan pada 5 Februari 1973 (1 Muharram) di Masjid Raya Baiturrahman oleh tokoh dan ulama Aceh, seperti Prof Aly Hasyimi, Tgk Abdullah Ujong Rimba (MPU), Zaini Bakri (Bupati Aceh Besar), Sofyan Hamzah (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman) dan Drs H A Rahman Kaoy dari unsur pemuda kala itu.

Untuk diketahui, acara peusijuek dilakukan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) ISKADA Aceh, Drs Tgk Baharuddin AR MSi atau Tgk di Buloh, Drs H Ahsan Jass MEng sebagai Pembina ISKADA, Drs Tgk H Syauqi A Madjid SAg mewakili keluarga besar ISKADA dan Tgk Azwir Nazar dari unsur kepengurusan yang didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP ISKADA, DR (c) DR Taufik Muhammad.

Kegiatan ini diikuti oleh pengurus, para kader dan keluarga besar ISKADA dari berbagai latar belakang. (Akhyar)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *