Iseng Ikut Teman Daftar Pelatihan UMKM, Ipak Kerawang Gayo Ketiban Rezeki dengan Bisnis Busana Tradisional
THEACEHPOST.COM | Redelong – Belakangan ini busana dengan unsur tradisional kembali menjadi tren fashion yang digemari kawula muda. Tak hanya menjadi outfit menarik, tren berbusana tradisional juga bisa melestarikan identitas dan warisan budaya bangsa Indonesia yang tidak kalah keren dengan tren kebarat-baratan.
Kerawang merupakan salah satu jenis busana tradisional dari Provinsi Aceh yang cukup digandrungi anak-anak muda sekarang. Kerawang merupakan salah satu warisan budaya hasil karya masyarakat suku Gayo yang menuangkan isi terawangnya ke dalam kain dengan cara menjahit dengan sistem bordir.
Meski jadi warisan budaya, kerawang juga bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Meski sudah umum, namun jika dilengkapi dengan branding kekinian dan bisa menarik antusiasme kawula muda, maka bisnis ini bisa menghasilkan omset hingga ratusan juta rupiah.
Salah seorang designer fashion tradisional yang memanfaatkan peluang bisnis tersebut adalah Asiah. Asiah merupakan wanita dari Kabupaten Bener Meriah yang terjun langsung memulai bisnis fashion tradisional dan mendirikan label busana sendiri bernama Kerawang Gayo.
Asiah atau lebih dikenal dengan panggilan Ipak Kerawang Gayo mengatakan, sampai dengan hari ini dirinya masih belum bisa menyangka akan mampu mendirikan label busana sendiri. Pasalnya, dirinya bukanlah orang yang memiliki latar belakang dunia usaha, hanya seorang penjahit yang iseng-iseng ingin ikut temannya mengikuti pelatihan UMKM yang diadakan oleh pemerintah setempat.
“Awalnya pemerintah mengadakan pelatihan untuk para pelaku UMKM di kantor bupati, jadi teman saya semuanya ikut tuh dengan usaha mereka masing-masing, sedangkan saya tidak punya usaha, tetapi saya tetap keukeuh untuk mendaftar, sampai-sampai saya disuruh keluar sama panitianya karena usaha saya tidak jelas,” ujar Ipak Kerawang Gayo, Bener Meriah, Selasa (2/7/2024).
Namun ia tetap berusaha meyakinkan dirinya bahwa keterampilan usaha yang dimilikinya berada di bidang menjahit, sehingga ketika waktu pelatihan hampir dimulai lima hari lagi, Ipak Kerawang Gayo dengan tekun belajar menjahit siang dan malam selama empat hari tanpa henti hingga pada akhirnya Ipak Kerawang Gayo berhasil menciptakan busana kerawang pertamanya meskipun hasil percobaan pertamanya itu masih kurang rapi.
“Namun setelah ikut pembinaan keterampilan usaha yang diselenggarakan oleh pemerintah dan dinas-dinas terkait UMKM , alhamdulillah usaha saya mulai berkembang dan membuahkan hasil hari ini,” ungkap Ipak Kerawang Gayo.
Ipak Kerawang Gayo mengatakan, bisnis Kerawang Gayo yang dirintisnya memiliki keunikan dari segi ukiran motif. Selayaknya seniman yang memiliki identitas beragam, busana kerawang yang diproduksinya juga memiliki karakter tersendiri serta bentuk dan model yang unik.
“Alhamdulillah dengan adanya usaha ini bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan sangat membantu di bagian permodalan usaha walaupun tidak terlalu besar,” jelasnya.
Ia mengatakan, produk kerawang miliknya biasanya melonjak orderan pada hari-hari libur, karena wisatawan yang datang dari luar daerah suka membeli souvenir sebagai oleh-oleh.
Kemudian orderan busana kerawang juga datang dari dinas-dinas pemerintahan, karena Bupati Bener Meriah menginstruksikan jajarannya untuk wajib memakai kerawang pada setiap hari Kamis.
“Jadi sering kami dapat orderan dari dinas-dinas dengan jumlah besar,” terangnya.
Hingga saat ini, Ipak Kerawang Gayo terus berupaya berinovasi dengan model-model produk kerawang yang diciptakannya. Produknya juga mendapat apresiasi luar biasa dari berbagai kalangan masyarakat pecinta kerawang. Usahanya sekarang juga mengalami perkembangan signifikan.
“Saya sering didampingi oleh pemerintah, dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM), Balai Latihan Kerja (BLK) Bener Meriah, dari PLUT-KUMKM Diskop UKM Aceh juga kami sering mengikuti pelatihan bahkan pernah diberi bantuan. Sekarang usaha saya didampingi BLK Banda Aceh,” tuturnya.
Di samping itu, Ipak Kerawang Gayo menuturkan bahwa dirinya masih menyimpan sebuah impian besar terhadap bisnis yang dirintisnya itu. Ia ingin mengekspansi produk-produknya secara luas dan mendirikan toko sendiri serta membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak putus sekolah.
Di sisi lain, Ipak Kerawang Gayo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Diskop UKM Aceh yang selama ini telah mendampingi pelaku-pelaku usaha seperti dirinya bisa terus berkembang.
“Sangat terbantu sekali dengan adanya pembinaan usaha Diskop UKM Aceh, saat ini kami sudah punya Nomor Induk Berusaha (NIB), NPWP, Merek, Kemasan dan lain-lain. Binaan seperti ini memudahkan kami sebagai pelaku usaha di daerah bisa terus berkembang,” pungkasnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News