ISBI Aceh Gelar The 1st International Conference on Aceh Civilization

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh melaksanakan 1st International Conference of Aceh Civilization (ICoAC) di Jantho, Aceh, Senin, 6 Mei 2024. Konferensi internasional ini merupakan kegiatan ilmiah Internasional pertama yang dilaksanakan oleh ISBI Aceh. ICoAC sendiri juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Kongres Peradaban Aceh II yang juga digelar di jantho Aceh, 6-8 Mei 2024.

banner 72x960

ICoAC dibuka oleh oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan mewakili Dirjen Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dr Restu Gunawan MHum, yang sekaligus menjadi pembicara kunci.

Turut hadir dalam kegiatan ini Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd, perwakilan Bupati Aceh Besar, Sekda Aceh Besar, Ketua Bappeda, Ketua Tim penggerak Pemberdayaan Kesehatan Keluarga Aceh Besar, Ketua DWP Aceh besar, Kapolres Aceh Besar, Kejaksaaan Tinggi Negeri Aceh besar, Ketua MAA Kota Lhokseumawe.

Selanjutnya, Koordinator Pusat Urusan Internasional Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin Aceh, Disdik Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Syiah Kuala, Madrasah Aliyah Negeri 3 Aceh Besar, beberapa instansi lainnya di Aceh, dan seluruh civitas akademika ISBI Aceh.

Narasumber ICoAC berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Myanmar, Thailand, Austraia, dan Skandinavia, Dubes Komjen Pol (Purn) Prof Dr H Iza Fadri SIK SH MH, Ambasador Indonesia untuk Myanmar (2016-2023) Dr Saparudin Barus ST MM, Indonesian National Army History Center Dr Roostum Vansu, Srinakharinwirat University Thailand Dr James Bennet, Adjunct Kurator Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, Mataram NTB, Indonesia-Australia H Abdul Razaq Ridwan SSos, Aceh Diaspora Global Advisor Chapter Skandinavia Prof Dr Khairul Azril Ismail, dan Akademi Seni Budaya dan Warisan Bangsa.

Ketua Panitia dan sekaligus Wakil Rektor I Institut Seni Budaya Indonesia Aceh Dr Ratri Candrasari MPd, mengatakan ICoAC mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Dewan Kesenian Aceh, Wali Nanggroe, dan Solusi Bangun Andalas.

Rektor ISBI Aceh Prof Dr Wildan MPd. turut menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas terlaksananya kegiatan ini. la berharap kegiatan ini dapat dilangsungkan secara rutin setiap tahunnya dan menjadi saran diskusi ilmiah bagi civitas akademik di Indonesia, khususnya bidang seni dan budaya.

Sebelum menutup sesi pembukaan, Prof Wildan memberikan cenderamata kepada seluruh narasumber yang hadir. Masih dalam kesempatan tersebut, Prof Dr Khairul Azril Ismail dari Akademi Seni Budaya dan Warisan Bangsa turut memberikan cinderamata kepada Dirjen Kebudayaan dan Rektor ISBI Aceh, yaitu Kriya tatah kulit khas Malaysia.

Selain itu, terdapat 67 pemakalah yang turut serta memaparkan hasil penelitiannya di bidang seni dan budaya pada konferensi internasional ini. Sesi pararel presentasi makalah dilakukan secara hybrid. Terdapat enam sesi yang terdiri dari tiga sesi luring dan tiga sesi online. Selain pemakalah hadir ratusan peserta konferensi baik secara luring maupun online. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *