ISAD dan Syekh Fadhil Gelar Lomba Menulis Kemerdekaan Palestina

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Dalam rangka momentum memperingati Hari Santri Nasional (HSN), Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) menyelenggarakan lomba menulis artikel opini bagi santri dan alumni dayah di Aceh.

banner 72x960

Lomba menulis artikel opini yang bekerja sama dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Tgk H M Fadhil Rahmi Lc MAg mengambil tema “Perspektif Santri Aceh tentang Peran dan Kewajiban Muslim Dunia untuk Memerdekakan Palestina”. Informasi tentang perlombaan ini disampaikan Sekjend DPP ISAD Dr Teuku Zulkhairi melalui siaran pers, Minggu, 22 Oktober 2023.

Zulkhairi mengatakan sesuai tema HSN 2023 ini, yaitu “Jihad Santri, Jayakan Negeri”, maka ISAD dalam lomba menulis kali ini mengambil tema tentang Kemerdekaan Palestina.

“Kita berharap dengan lomba ini para santri di Aceh dapat mencurahkan pikiran tentang tanggung jawab muslim dunia untuk memerdekakan Palestina, termasuk muslim Indonesia dan Aceh. Karena Palestina sebagai negeri muslim tempat keberadaan Masjid Al-Aqsha sampai hari ini masih dijajah zionis Yahudi Laknatullah,” ujar Zulkhairi.

Zulkhairi juga mengatakan, persyaratan lomba menulis opini hanya menulis 1.000 sampai dengan 1.200 kata saja dan bisa langsung mengirimkan naskahnya ke email panitia risalah.isadaceh@gmail.com.

Ketua DPP Umum ISAD Aceh Tgk Mustafa Husen Woyla mengatakan lomba ini dapat diikuti oleh santri aktif, teungku dayah, dan alumnus dayah sekaligus.

“Ada dua kategori peserta lomba, yaitu kategori santri dan kategori teungku dan alumni dayah. Masing-masing kategori harus melampirkan surat keterangan sebagai santri atau teungku/alumni dayah,” ujar Tgk Mustafa Husen yang akrab disapa Buya Woyla ini.

Buya Woyla melanjutkan, hadiah untuk kategori teungku dan alumni dayah masing-masing yaitu juara 1 Rp1.500.000, juara 2 Rp1.200.000, juara 3 Rp1.000.000, harapan 1 Rp600.000. Sementara hadiah untuk kategori santriwan/santriwati juara 1 Rp1.500.000, juara 2 Rp1.200.000, juara 3 Rp1.000.000, dan harapan 1 Rp 600.000.

Persyaratan lomba lainnya, kata Buya Woyla yaitu, jenis font time new roman 12 pt, spasi 1. Panjang tulisan 1.000-1.200 kata (bukan 1500 kata seperti info sebelumnya), format file Microsoft Word, belum pernah dipublikasi di media mana pun, karya sendiri, dan tidak copy paste. Judul opini sesuai tema lomba. Per peserta hanya boleh mengirim satu karya tulis.

Buya Woyla juga mengatakan, seluruh karya tulis yang dikirim menjadi hak panitia dan berpeluang dibukukan. Syarat lain, tambahnya, setiap peserta harus menyertakan judul tulisan, nama penulis, dan nama dayah dan nantinya setiap naskah dicek dengan pendeteksi plagiarisme.

Batas akhir perlombaan ini yaitu tanggal 25 Oktober dan ada kemungkinan diperpanjang jika naskah yang masuk masih sedikit pada tanggal tersebut.

“Kita berharap seluruh artikel murni karangan penulis sendiri dan bukan copas dari internet atau artikel pihak lain. Para juri lomba ini berasal dari kalangan wartawan, akademisi, dan juga penulis dari kalangan dayah,” ujar Buya Woyla.

Sementara itu, Syekh Fadhil Rahmi mengatakan sangat mendukung lomba menulis ini, apalagi mengambil tema tentang kewajiban muslim dunia dalam memerdekakan Palestina.

“Kita mendukung upaya-upaya meningkatkan kapasitas santri dayah di Aceh dalam pengembangan kemampuan menulis para santri dayah di Aceh. Para santri dayah di Aceh kita pahami bukan hanya sebagai pelajar muslim, tapi juga pejuang Islam dan benteng kekuatan Islam di Aceh,” tuturnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *