Irigasi Belum Berfungsi, Pemkab Aceh Selatan Berikan Janji Angin Surga untuk Petani di Kecamatan Labuhan Haji Barat

Saluran irigasi Krueng Baru di Kecamatan Labuhan Haji Barat belum berfungsi. [Foto: Ist]

THEACEHPOST.COM | Tapaktuan – Masuk musim turun ke sawah akhir tahun ini, masyarakat di lima Gampong di Kecamatan Labuhan Haji Barat keluhkan irigasi Krueng Baru yang tidak berfungsi, menyebabkan para petani setempat belum bisa membajak sawah karena tidak adanya aliran air yang cukup.

banner 72x960

Ketua LSM Forum Pemantau dan Kajian Kebijakan (Formak) Aceh Selatan, Ali Zamzami mengatakan, berdasarkan informasi yang kita terima warga setempat sudah mengadakan rapat tingkat Kecamatan untuk turun ke sawah beberapa hari yang lalu. Dikarenakan irigasi tidak berfungsi para petani terpaksa mengundurkan waktu untuk turun.

“Semestinya para petani sudah bisa memulai turun kesawah, namun belum dapat dilakukan karena tidak mau menanggung resiko rugi mengingat para petani setempat sudah pernah rugi pada musim tanam sebelumnya,” kata Ali Zamzami kepada Theacehpost.com, Sabtu (28/12/2024).

Jangan sempat para petani sawahnya dibajak namun air tak kunjung bisa dialirkan ke sawah sehingga lahan sawah yang sudah dibajak jadi mengeras kembali dan terpaksa harus dibajak ulang lagi untuk bisa ditanami.

Tentunya selain membuang waktu dan tenaga petani juga harus menanggung beban rugi ongkos bajak dua kali, tentu hal ini sudah pernah disampaikan kepada Dinas terkait.

“Dalam hal ini kita menilai Pemerintah Daerah tidak serius dalam menangani permasalahan ini padahal kejadian dan keluhan para petani di Kecamatan Labuhanhaji Barat hingga saat ini belum teratasi. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang nyata,” ucapnya.

Ironisnya beberapa bulan yang lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Selatan pernah menyampaikan bahwa akan dilakukan rehabilitasi groundsill sehingga permasalahan pasokan air irigasi ke sawah di wilayah Labuhan Haji Barat tercukupi.

“Sangat disayangkan janji-janji yang disampaikan oleh Pemerintah Daerah  sampai saat ini hanya angin surga belaka, buktinya hingga berakhir tahun anggaran 2024 ini tidak ada realisasi janji tersebut, masyarakat merasa di bohongi atau bahasa kerennya di Prank oleh pejabat di Aceh selatan ini,” ujarnya.

Adapun kelima desa yang mengalami kesulitan air tersebut yakni Desa Kuta Trieng, Desa Pulo Ie, Desa Blang Baru, Desa Suak Lokan dan Blang Poroh.

Hingga berita ini turun, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Selatan Saiful Kamal saat dikonfirmasi Theacehpost.com dua kali melalui telpon whatsapp belum berhasil tersambung. (Yurisman)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook