Insiden Abu Paya Pasi dengan Partai Aceh Dinilai Masih Belum Cukup Bikin Mualem Keok di Pilkada 2024
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pengamat Politik, Teuku Kemal Fasya mengatakan, insiden dari mundurnya Tgk H Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi dari jabatan Penasehat Partai Aceh tidak akan berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas (tingkat keterpilihan) Muzakir Manaf alias Mualem sebagai kandidat Calon Gubernur (Cagub) Aceh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Teuku Kemal Fasya memang meyakini bahwa akan terjadi swing voters (perubahan peralihan dukungan) imbas dari peristiwa mundurnya Abu Paya Pasi tersebut, tetapi celah pengaruhnya tidak akan terlalu berdampak signifikan.
“Memang akan ada swing voters, terutama dari kalangan para santri ya, tapi saya rasa tidak akan terlalu besar pengaruhnya. Karena dari kandidat calon gubernur yang ada, Mualem masih menjadi leading (terkemuka) di antara kandidat-kandidat yang lain,” kata Teuku Kemal Fasya, Banda Aceh, Senin (19/8/2024).
Ia menambahkan, jika melihat peta elektoral dari perolehan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, partai besutan ulama juga tidak cukup berhasil memenangkan Pileg 2024, hanya berhasil meraih tiga kursi Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), artinya hanya ada sekitar enam persen dari basis elektoral Aceh.
Apalagi, kata dia, dinamika dari dukungan para ulama di Aceh juga terpecah kepada beberapa poros, seperti dukungan dari poros ulama Bireuen-Samalanga tidak sama dengan dukungan poros ulama Barat Selatan, belum lagi dukungan dari ulama poros Aceh bagian tengah juga belum tentu sama dengan poros-poros ulama yang lain.
“Mungkin saja (Mualem) akan tergerus, tetapi tidak akan signifikan. Apalagi kalau lawannya di Pilkada itu Bustami Hamzah. Popularitas Mualem masih jauh sangat tinggi,” ujarnya.
Duet Bustami-Tu Sop, Mungkinkah Mualem Keok?
Teuku Kemal Fasya menilai sosok Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop bisa menjadi mesin pendulang suara untuk Pilkada 2024, karena menurutnya Tu Sop adalah sosok ulama santun yang tidak ingin berkonfrontasi dengan siapapun.
Sekalipun simulasinya Bustami menggandeng Tu Sop sebagai wakilnya, gabungan kekuatan dari dua tokoh besar ini dinilai masih belum cukup meyakinkan untuk membuat keok Mualem di Pilkada 2024.
“Namun bisa saja jadi 50:50. Kemungkinan pertarungannya bisa jadi imbang. Karena kita lihat Fadhlullah (Dek Fad) sendiri kan tidak cukup populer di antara kandidat-kandidat calon wakil gubernur yang lain,” ungkapnya.
Mualem Tak Mungkin Langkahi Prabowo
Teuku Kemal Fasya menilai Mualem tak mungkin bisa memenuhi keinginan ulama dan cendekiawan dayah untuk menggandeng Tu Sop sebagai wakilnya.
Hadirnya Prabowo Subianto sebagai political endorsement (dukungan politik) bagi Mualem di pentas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Aceh 2024 membuat Partai Aceh tidak memiliki pilihan untuk mengambil calon dari kalangan ulama.
Karena untuk mendapat dukungan politik dari Prabowo mensyaratkan Mualem untuk menggandeng kader dari Partai Gerindra.
“Tidak mungkin Mualem melangkahi Prabowo, itu lebih berat. Dia lebih mudah melangkahi kelompok ulama daripada melangkahi Prabowo, karena dianggap bahwa yang menentukan peta politik Aceh ke depan tetap berada di pemerintahan pusat di Ibu Kota Negara (IKN),” pungkasnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News