Ingin Mengubah Nasib di Ibu Kota, Pemuda Asal Bireuen Terkapar di RS

Kepala BPPA Akkar Arafat saat menjenguk Muhajir didampingi Ferizal di RSUD Tangerang Selatan, Jumat, 19 Agustus 2022. (Foto: Humas BPPA)


Theacehpost.com | JAKARTA – Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Akkar Arafat, S.STP, M.Si membezuk pemuda Aceh asal Bireuen, Muhajir (22) yang dirawat di RSUD Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, akibat terjangkit demam berdarah dengue atau DBD.

banner 72x960

Menurut Akkar, Muhajir merupakan warga Cot Saleuet, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Bireuen dan merupakan  warga kurang mampu.

“Setelah mendapatkan kabar tentang keadaan Muhajir, kita langsung menjenguknya, sekaligus menyampaikan salam dari Bapak Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, sebab ini adalah amanah beliau,” kata Akkar di RSUD Tangsel, Jumat, 19 Agustus 2022 didampingi Ferizal, keluarga Muhajir.

Akkar menyebutkan, jika dalam dua hari ini Muhajir sudah mulai membaik dan bisa keluar dari rumah sakit, Pemerintah Aceh akan membantu pemulangannya ke kampung halaman.

“Kalau sembuh akan segera dibawa pulang ke Aceh dengan pesawat. Tiketnya nanti akan dibantu dari Baitul Mal Aceh,” ujar Akkar.

Akkar juga menyebutkan setibanya di Aceh, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Aceh yang akan mengantar Muhajir hingga tiba di rumah dan diserahkan pada keluarga.

Muhajir sudah mendapatkan perawatan di RSUD Tangsel sejak sepekan lalu setelah terjangkit penyakit DBD.

“Awal masuk rumah sakit sempat mendapat perawatan di IGD selama dua hari, dan di ruangan ICU dua hari,” ujarnya.

Sementara itu, Ferizal yang mendampingi pemuda asal Bireuen itu mengatakan, Muhajir sebelum dibawa ke rumah sakit awalnya mengalami demam secara tiba-tiba.

Karena kondisinya semakin kritis, akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.

“Sakitnya sudah seminggu lebih sebelum dibawa ke rumah sakit. Selama di sini saya yang mendampinginya,” kata Ferizal.

Ia menyebutkan, Muhajir sudah merantau ke ibu kota sejak tiga bulan lalu ingin mencari pekerjaan.

“Dia minta bantu saya supaya bisa bekerja bersama saya di toko kelontong kawasan Serua, Pamulang, Tangsel. Tapi baru tiga bulan bekerja tiba-tiba sakit,” kata Ferizal.

Selama bekerja di toko kelontong, tambahnya mereka tinggal di tempat kerja tersebut.

Ferizal yang mewakili keluarga Muhajir menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah menjenguk serta membantu meringankan beban mereka. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *