Indonesia Perkuat Ekosistem Inovasi Pentahelix
Theaacehpost.com | JAKARTA – Tenaga Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Dr Ir Hammam Riza MSc, mengatakan Negara sudah mempersiapkan diri dengan berbagai kegiatan dan isu yang akan disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20) di Bali 2022.
“Presidensi T20 Indonesia akan melibatkan para pakar, peneliti, perekayasa, dan sebagainya. Di ajang Presidensi 2022, gagasan dari keberadaan T20 sebagai basis penelitian dan rekomendasi kebijakan dapat ditindaklanjuti para pemimpin G20,” ujar Dr Hammam dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Desember 2021.
Tak hanya itu, dengan melalui media konferensi tersebut bakal melibatkan publik untuk menyebarkan rekomendasi hasil T20 secara efektif, serta memastikan dampak langsung kepada pemimpin G20.
“Kita optimis masukan untuk keluar dari pandemi Covid-19 dapat dilaksanakan sesuai tema Recover Together, Recover Stronger,” pintanya.
Berkaitan dengan pandemi, Covid telah mengubah perekonomian global dan fokus negara-negara di dunia. Oleh karena itu, hal tersebut juga akan menjadi bahan diskusi di G20 nanti, guna mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi.
“Tantangan yang akan didiskusikan adalah respons terhadap krisis karena pandemi, bukan krisis dari keruntuhan di sektor keuangan,” katanya.
Menjelang KTT G20, akan digelar dialog dan diskusi dengan topik “Solve the World Challenge: Recover Together, Recover Stronger and Smarter (Digitalization, Governance and Empowerment)” pada 2021.
Kegiatan ini diadakan oleh Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB (PIKKC-ITB) sebagai host institution dalam pelaksanaan Task Force 2 – Think 20, dengan menggandeng Gen81 ITB.
Task Force 2 – Think 20 dibentuk sebagai sebagai bank ide, yang memberikan rekomendasi secara analitis dan independen dalam proses pengambilan keputusan G20.
“Melalui dialog daring ini diarahkan untuk membahas isu-isu KTT G20 pada 2022,” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersinergi atau pentahelix dengan sejumlah pihak, seperti pemerintah, NGO, perguruan tinggi, industri, dan perbankan membentuk Tim TFRIC-19 (Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan Covid-19)
Tugas utama Tim TFRIC-19 yakni mengembangkan sebuah model solutif dalam mengatasi pandemi, dengan konsep ekosistem yang dapat mengakomodir kebutuhan berbagai teknologi.
“Melalui kolaborasi ini dapat menghasilkan prototipe sesuai instruksi Presiden Joko Widodo,” pungkasnya. []