IKAN: Ketum Kadin Aceh Harus Miliki Kepedulian Masalah Narkoba
Theacehpost.com | BANDA ACEH — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Inspirasi Keluarga Anti Narkoba (DPP IKAN), Syahrul Maulidi, berharap kepada ketua umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh terpilih nantinya turut peduli terhadap permasalahan narkoba.
Harapan tersebut disampaikannya usai mengikuti perkembangan bursa calon ketua umum (Ketum) Kadin Aceh yang kini tengah santer diperbincangkan dunia usaha. Seperti diketahui, salah satu bakal calon Ketum Kadin Aceh, Ismail Rasyid kemarin resmi mencalonkan diri sebagai ketua.
Baca juga: Resmi, Ismail Rasyid Daftarkan Diri Jadi Ketum Kadin Aceh
“Siapa pun nanti ketua Kadin Aceh memiliki visi dan misi yang kuat dan mantap, dalam upaya membangkitkan dunia usaha serta pertumbuhan ekonomi di Aceh. Selain itu juga membuat program terkait dengan penanggulangan masalah narkoba di Aceh,” ujar Syahrul dalam keterangan tertulis kepada Theacehpost.com, Rabu, 18 Mei 2022.
Menurutnya, Kadin merupakan wadah bagi para pengusaha sukses. Oleh karena itu, ia menyakini Kadin memiliki tujuan kuat dalam upaya meningkatkan potensi dunia usaha dan ikut berkontribusi terhadap pembangunan nasional.
Namun, kata dia, kondisi sekarang mengandung sejumlah permasalahan perekonomian, di antaranya terkait minimnya lapangan kerja, sulitnya berkembang dunia usaha swasta termasuk bagi pelaku UMKM, dan kesulitan berinvestasi di Aceh.
“Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Aceh, yaitu faktor ekonomi. Karena faktor kesulitan ekonomi lah yang membuat sebahagian masyarakat kita akhirnya menjadikan bisnis narkoba sebagai alternatif lain untuk mencari nafkah, baik sebagai kurir, bandar atau pengedar,” sebutnya.
Akademisi Universitas Muhammadiyah Aceh itu juga menilai, selama ini peran Kadin Aceh tidak terlalu memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi dan pembangunan di Tanah Rencong.
“Siapa pun Ketum Kadin Aceh terpilih nanti, kami harap visi misinya ada program penanggulangan narkoba. Program tersebut bisa berupa pemberdayaan ekonomi bagi generasi muda dan masyarakat, terutama yang ada di wilayah-wilayah rawan narkoba. Dengan harapan akan lahir generasi muda dan masyarakat yang berjiwa usaha, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja, dengan tujuan masyarakat dan generasi muda kita tidak lagi menjadi bagian dari sindikat narkoba,” pungkasnya. []