HMI Lhokseumawe-Aceh Utara Gelar Training Raya Nasional
Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara kembali mengadakan Training Raya Tingkat Nasional bertajuk Revitalisasi Kualitas Insan Cita, sebagai Manifestasi HMI terhadap Akselerasi Peradaban Bangsa” di Aula Setdako Kota Lhokseumawe, Sabtu, 3 Desember 2022.
Peserta training 50 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. rangkaian training meliputi intermediate training latihan kader 2 (LK2), kemudian training senior course (SC), dan training latihan khusus kohati (LKK).
Pembukaan Training Raya Tingkat Nasional resmi dibuka oleh Setda Kota Lhokseumawe T Adnan SE. Turut hadir Rektor Universitas Malikussaleh Prof Dr Ir H Herman Fitra S.T,M.T.IPM, Asean Eng
untuk menyampaikan orasi kebangsaan.
Herman Fitra mengatakan, masyarakat Indonesia beserta elemen-elemennya harus terus dibina kedaulatannya dan ketangguhannya agar mampu secara aktif dan efektif menghadapi segala bentuk peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara.
“HMI harus terus menjadi patron utama sebagai kaum intelektual yang selalu menjadi garda terdepan demi menerapkan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan dan peradaban manusia,”jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Traning Raya tingkat nasional HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Surya Distamura mengatakan, Pada kali ini kegiatan Training Raya tingkat nasional dilaksanakan selama sepekan 3-15 Desember 2022 sampai pada proses penutupan acara,pengumuman kelulusan,dan pembagian sertifikat peserta.
“Kegiatan tersebut digelar di Sanggar Kegiatan Belajar(SKB) Kabupaten Aceh Utara,”paparnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir sejumlah tokoh nasional seperti Asisten Staf Khusus Presiden RI, MHR Shikka Songge NDPers Nasional, dan Ketua Umum PB HMI 1976-1978 Chumaidi Syarif Romas.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Muhammad Fadli berharap agar seluruh kader tidak hanya memiliki keahlian atau keterampilan dalam satu bidang saja.
“Sebagaimana menjadi sosok yang insan akademis tentunya harus bisa menjadi panutan dan memiliki basic dari segala bidang. Sehingga dapat mengejewantahkan ilmu-ilmu yang telah mereka pelajari selama forum berjalan,” ujarnya. []