Haji Uma: Ketua DPRA Tak Pantas Serang Wagub, Sama Saja Meragukan Gubernur

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, menilai pernyataan Ketua DPR Aceh, Zulfadli, yang secara tendensius menyerang Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, sebagai sosok di balik pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Aceh, sangat tidak pantas.

banner 72x960

Menurut Haji Uma, pernyataan tersebut disampaikan dalam sidang paripurna DPR Aceh secara terbuka, padahal hal itu seharusnya bisa dikomunikasikan langsung dengan pihak terkait, termasuk Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem.

“Pengangkatan Alhudri sebagai Plt Sekda Aceh ditandatangani oleh Mualem selaku Gubernur Aceh. Terlepas dari siapa yang mengusulkan, keputusan tersebut tentu sudah melalui berbagai pertimbangan. Pernyataan Ketua DPRA dalam forum resmi seperti sidang paripurna justru tidak etis dan berpotensi menimbulkan kegaduhan,” ujar Haji Uma dalam keterangann, Sabtu (22/2/2025).

Ia menambahkan, jika Ketua DPRA mempertanyakan peran Wagub dalam keputusan tersebut, hal itu sama saja dengan meragukan kapasitas Gubernur Aceh dalam menilai dan mempertimbangkan pejabat yang diangkat.

Haji Uma juga menegaskan bahwa seharusnya DPR Aceh dan Pemerintah Aceh bersinergi dalam membangun daerah, bukan justru menciptakan spekulasi yang dapat memperkeruh suasana.

“Kedua lembaga ini seharusnya saling mendukung untuk membangun Aceh, menciptakan iklim yang harmonis, serta memajukan pendidikan yang bermartabat bagi generasi mendatang. Bukan justru menghadirkan polemik yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan,” katanya.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berjalan baik sesuai dengan harapan bersama.

“Kita semua berharap kepemimpinan Mualem dan Dek Fadh berjalan harmonis sehingga seluruh program pembangunan daerah serta kesejahteraan rakyat dapat terealisasi dengan baik. Peran kita adalah mengawal, bukan justru memperkeruh suasana dengan polemik yang tidak konstruktif,” tutup Haji Uma. (Ningsih)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook