Gus Irfan: Aceh Warisan Peradaban Haji Nusantara
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dr KH Moch Irfan Yusuf, secara resmi melepas keberangkatan Jemaah Haji Kloter Pertama Provinsi Aceh di Asrama Haji Banda Aceh, Sabtu sore (17/5/2025).
Dalam sambutannya, Gus Irfan menyampaikan bahwa Aceh adalah daerah istimewa yang sejak abad ke-16 telah menjadi gerbang awal peradaban haji di nusantara.
“Dari pelabuhan Ulee Lheue, gema takbir dan talbiyah pernah menggetarkan lautan menuju Tanah Suci. Gema itu adalah warisan peradaban Islam yang berakar kuat di masyarakat Aceh,” ujarnya di hadapan para tamu undangan dan jemaah yang hadir.
Lebih dari sekadar ibadah fisik, menurut Irfan Yusuf, haji adalah manifestasi dari cita-cita spiritual dan sosial umat Islam.
Ia menegaskan bahwa Syekh Abdurrauf as-Singkily adalah contoh nyata bagaimana seorang haji kembali membawa perubahan, membangun pendidikan, ilmu, dan nilai-nilai luhur peradaban Islam di tanah air.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Irfan juga menyampaikan salam dari Presiden RI H. Prabowo Subianto, yang memberikan perhatian besar terhadap kelancaran penyelenggaraan haji.
“Presiden menekankan pentingnya pelayanan terbaik bagi jemaah. Karena itulah BP Haji dibentuk untuk memastikan bahwa setiap jemaah berangkat dengan baik, sehat, selamat, dan pulang dalam keadaan mabrur,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat Tri Sukses Haji, yaitu sukses ritual, sukses ekosistem ekonomi, dan sukses keadaban serta peradaban. Tiga pilar ini, menurutnya, telah lama diamalkan oleh para ulama Aceh.
Gus Irfan juga memberi pesan khusus kepada petugas haji agar mengutamakan pelayanan kepada jemaah daripada ibadah pribadi, terutama saat keduanya berbenturan.
Dalam acara pelepasan tersebut, turut hadir Gubernur Aceh H. Muzakkir Manaf, yang menyampaikan bahwa haji adalah ibadah yang membutuhkan kesabaran dan keikhlasan.
“Semoga jemaah haji Aceh tahun ini meraih kemabruran yang sejati,” ujar Muzakkir.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Azhari MSi dalam laporannya menyebutkan bahwa Kloter Pertama terdiri dari 393 jemaah dan 7 petugas, yang akan menempati Sektor 9 Misfalah di Makkah.
Jamaah termuda bernama Shaqila (20 tahun) asal Banda Aceh, dan tertua Taqiyah binti Moh Yusuf (87 tahun). Total jemaah haji Aceh tahun ini berjumlah 4.378 orang, sementara masa tunggu haji di Aceh mencapai 34 tahun dengan lebih dari 135.915 calon jemaah dalam daftar antrean.
Pelepasan Kloter Pertama ini menjadi simbol semangat Aceh dalam menjaga tradisi dan komitmen spiritual umat. Dengan akar sejarah yang kuat dan semangat pelayanan yang tinggi, Aceh sekali lagi menunjukkan dirinya bukan sekadar Serambi Mekah secara simbolik, tetapi juga sebagai teladan nasional dalam penyelenggaraan haji yang berdampak. (Akhyar)
Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp