Guru Tilawah dan Qiraat Sab’ah Aceh Dapat Penghargaan DR (HC) dari RBCI Mindanao

Tuwanku Muhammad ZN Al-Hajj (kiri) dari Rajah Buayan Cultural Institute (RBCI), Mindanao, Filipina menyerahkan gelar DR. (HC) untuk Drs. Tgk. H. Jailani Mahmud (Abi Jailani) atas dedikasinya sebagai salah seorang guru tilawah dan qiraat sab’ah dari Aceh. (Foto Ist)


Theacehpost.com | BANDA ACEH –
Drs. Tgk. H. Jailani Mahmud (Abi Jailani) mendapat penghargaan gelar Doktor Kehormatan (DR-Honoris Causa) dari Rajah Buayan Cultural Institute-RBCI bidang humanity, education, and culture.

banner 72x960

Abi Jailani dikenal oleh komunitas MTQ sebagai salah seorang guru berdedikasi tinggi dalam mengajar tilawah dan qiraat sab’ah, walaupun dengan kondisi keterbatasan penglihatannya, karena terkena glukoma.

Perguruan Tinggi yang memberikan gelar DR (HC) untuk Abi Jailani berada di wilayah otonomi khusus Muslim Mindanao, Republik Filipina.

Gelar Doktor Kehormatan ini ditandatangani oleh HRH Putri Aizian Utto Camsa, PhD (President of Rajah Buayan Cultural Institute, Philipines).

Anugerah ini dipersembahkan oleh RBCI atas dedikasi Abi Jailani dalam pendidikan dan pengajaran ilmu Alquran, khususnya ilmu qiraah sab’ah dan tilawah.

Saat dikonfirmasi tentang hal ini, Abi Jailani membenarkan penganugerahan DR.(HC) ini.

“Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, atas anugerah dan pengakuan keilmuan ini. Saya secara pribadi tidak menyangka bahwa ada muslim dari Filipina yang memantau dan mengikuti kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan selama ini,” kata Abi Jailani.

Menurut Abi, penghargaan ini merupakan pengakuan dari negara luar terhadap pembelajaran Alquran di Provinsi Aceh.

“Kita berharap agar seluruh masyarakat Aceh akan lebih mencintai lagi Alquran, tidak hanya dari aspek seni membaca tetapi juga sebagai sumber dari segala ilmu pengerahuan,” katanya.

Informasi yang diterima Theacehpost.com, jenis-jenis riwayat qiraat sab’ah yang dikuasai Abi Jailani di antaranya riwayat Abu ‘Amr bin ‘Ala’, Ibnu Katsir, Nafi al-Madani, Ibn Amir asy-Syami, Ashim al-Kufi, Hamzah al-Kufi, al-Kisa’i al-Kufi, ditambah lagi dengan riwayat Hafaz yang biasa dibaca sehari-hari di Indonesia.

“Ilmu qiraat sangat menarik untuk dipelajari, karena menyangkut dengan tata cara baca yang berbeda antara satu sama lain. Dengan mengetahui ilmu qiraat makin meneguhkan iman kita terhadap kemukjizatan Alquran,” begitu lanjut Abi.

Abi Jailani juga tercatat sebagai salah seorang guru berprestasi. Hal ini terlihat dari banyaknya murid-murid hasil didikannya berhasil meraih prestasi nasional dan internasional. Salah satunya adalah Takdir Feriza yang meraih juara 1 MTQ Internasional di Turki pada 2015.

Saat ini aktivitas sehari-hari Abi Jailani adalah sebagai muazin tetap dan Imam di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, selain juga sebagai Imum Chik Masjid Kemukiman Siem, Aceh Besar. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *