Guru SMK Aceh Barat Dibunuh, Alhudri Sampaikan Belasungkawa

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri. [Dok. Humas]

Theacehpost.com | Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri memberi perhatian serius pada kasus pembunuhan yang menimpa almarhumah Fitriani, S.Pd yang merupakan guru Biologi SMK Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.

banner 72x960

Alhudri meminta aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya.

“Kami selaku pimpinan Dinas Pendidikan Aceh merasakan duka yang sangat mendalam atas meninggalnya ibu guru yang kita cintai ini, almarhumah Ibu Fitriani, S.Pd. Terima kasih atas jasa-jasa almarhumah yang tidak mampu kami balas, semoga menjadi amal shalihah beliau di akhirat kelak,” ucap Alhudri.

Pernyataan duka cita mewakili Pemerintah Aceh itu disampaikannya selepas menerima informasi meninggalnya guru SMK itu, Jumat 5 November 2021 pagi.

Alhudri meminta aparat penegak hukum dapat bertindak tegas dalam kasus pembunuhan bermotif perampokan ini.

“Kami mohon aparat dapat melakukan pengejaran dan menangkap pelaku kriminal tersebut, agar dapat memberi rasa keadilan bagi keluarga korban,” ujarnya.

Ia juga menyatakan, dunia pendidikan di Aceh, khususnya Aceh Barat telah kehilangan sosok guru yang pintar, sabar, rajin, penyayang, bertanggung jawab serta bekerja tanpa pamrih untuk mencerdaskan generasi Aceh.

Alhudri berharap masyarakat juga proaktif menyampaikan informasi sebagai tanda-tanda dalam pengungkapan kasus tersebut.

“Kami berharap kepada seluruh masyarakat Aceh untuk memberikan doa kepada korban agar diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar atas musibah tersebut,” sambungnya.

Sebelmunya, Fitriani, warga Gampong Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat ditemukan meninggal di belakang rumahnya, Kamis malam, 4 November 2021 dalam kondisi kepala pecah diduga akibat hantaman benda tumpul.

Korban ditemukan pertama kali oleh suaminya ketika pulang dari shalat Isya di masjid. Kasus tersebut langsung saja membuat geger warga desa, apalagi korban diketahui dibunuh secara sadis.

Polisi mengungkapkan, dugaan sementara motifnya perampokan, karena kalung emas milik Fitriani hilang 20 mayam, dan gelangnya 15 mayam juga diduga telah dibawa kabur oleh pelaku.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *