Gubernur Aceh Resmikan Ruas Jalan Balu – Lapeng di Pulo Breuh

Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT selaku Ketua Dewan Kawasan Sabang didampingi Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah dan Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain saat meresmikan ruas jalan Balu-Lapeng, Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu 22 Januari 2022. (Dok. Humas)

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meresmikan ruas jalan Balu – Lapeng di Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar pada Sabtu 22 januari 2022. Seremonial peresmian jalan ini berlangsung di halaman Masjid Baitul Amin, Gampong Lapeng.

banner 72x960

Proyek ini milik Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) yang sumber dananya dari APBN DIPA BPKS Tahun Anggaran 2021, senilai Rp17,58 miliar.

Ruas jalan Balu – Lapeng merentang sepanjang 3,8 kilometer dengan lebar 4 meter. Keberadaan jalan ini dianggap strategis, karena satu-satunya jalur darat yang menghubungkan Gampong Lapeng dengan desa lain di kawasan itu.

Peresmian ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, juru bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Muhammad Iswanto, serta Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi.

Selain itu, juga tampak hadir Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain beserta wakilnya Teuku Zanuarsyah, dewan pengawas, serta para deputi. Selanjutnya juga hadir Sekda Aceh Besar, Kapolsek dan Koramil Pulo Aceh, serta para tokoh kecamatan dan Gampong Lapeng.

Dalam sambutannya, Nova mengatakan jalan Balu – Lapeng akan mempermudah akses transportasi bagi masyarakat di Pulau Breueh di Kecamatan Pulo Aceh. Ia berharap jalan itu akan memberikan nilai tambah bagi Pulo Aceh dan menjadi pemicu majunya aktivitas ekonomi di pulau yang termasuk ke dalam kawasan BPKS tersebut.

Lebih lanjut, jalan ini juga salah satu sarana vital dalam meningkatkan kehidupan masyarakat, karena kehadirannya diyakini akan memperlancar arus komunikasi, informasi, serta transportasi antar daerah, sehingga diharapkan tidak akan ada lagi kesenjangan antar wilayah.

“Infrastruktur jalan ini merupakan hal mutlak yang mesti ada di Pulo Aceh, yang notabene masuk ke dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Saya berharap BPKS sebagai lembaga negara non struktural yang diberikan kewenangan mengelola kawasan Sabang, agar tidak mengalihkan fokusnya dari Pulo Aceh, karena kawasan ini memiliki banyak potensi unggulan yang bisa dikembangkan ke depan,” kata Nova.

Selayaknya Sabang, kata Nova, Pulo Aceh juga harus maju. Salah satu langkah awal memajukan Pulo Aceh, menurutnya adalah dukungan transportasi yang harus terus ditingkatkan agar akses menuju dan keluar dari daerah ini lebih mudah.

Selain itu, BPKS juga diminta melakukan prioritas pembangunan dan pengembangan Pulo Aceh sebagaimana yang dilakukan di Sabang, dengan memperhatikan potensi-potensi yang dimiliki kecamatan kepulauan ini.

Harapan Bagi Anak-anak Melanjutkan Sekolah

Sementara itu, Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain menyatakan pihaknya telah membangun ruas jalan di Pulo Aceh sejak beberapa tahun terakhir.

Pada 2021, kata Iskandar, BPKS telah merampungkan empat ruas jalan di Pulo Breuh dan Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh. Keempat ruas jalan itu yakni jalan Balu – Lapeng sepanjang 3,8 kilometer, pemeliharaan jalan Alue Raya sepanjang 300 meter, pembangunan jalan Blangsitungkoh – Lampuyang (lanjutan) sepanjang 400 meter.

“Kemudian, peningkatan dan pemeliharaan jalan Lamteng – Deudap sepanjang 400 meter,” ujar Iskandar.

Selain itu, tahun 2022 ini BPKS juga telah mengalokasikan anggaran ke Pulo Aceh sebesar Rp12 miliar lebih, yang akan diperuntukkan untuk sejumlah pembangunan, pemeliharaan hingga pengadaan tanah untuk pembangunan jalan.

Iskandar pada kesempatan itu juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga semua fasilitas yang telah terbangun di kawasan itu.

Keuchik Gampong Lapeng, Muhammad mengatakan dirinya mewakili masyarakat setempat merasa sangat gembira. Sebelum ada jalan itu, warga desanya lebih sering menggunakan laut sebagai jalur perlintasan lantaran tidak tersedianya jalan darat yang memadai.

Muhammad menceritakan, anak-anak di desa itu pada umumnya hanya mengenyam pendidikan SD. Setelah itu mereka terpaksa memilih untuk tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Hal itu lantaran di Lapeng hanya tersedia sekolah SD saja.

“SMP letaknya di desa tetangga. Jadi dulunya tidak ada akses yang memudahkan anak-anak untuk bersekolah SMP,” ujar Muhammad.

Dengan diresmikannya jalan itu, kata dia, pendidikan untuk anak-anak di desanya akan lebih berkembang. Anak-anak usai menamatkan SD disebut akan dengan mudah melanjutkan ke jenjang SMP di desa tetangga.

“Ini juga akan sangat bermanfaat dalam membawa orang sakit untuk berobat ke Puskesmas,” kata kepala desa yang memimpin 56 Kepala Keluarga itu.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *