Gerak Cepat Ringkus Tersangka Pembunuh, Polres Nagan Raya Menuai Apresiasi

Kapolres Nagan Raya, AKBP Risno, SIK. (Foto: tribratanewspolresnaganraya.com)

Theacehpost.com | NAGAN RAYA – Polres Nagan Raya menuai apresiasi dari masyarakat atas keberhasilan meringkus dua tersangka pembunuh Khairul Ambya (27), warga Lhok Bubon, Kecamatan  Samatiga, Aceh Barat yang mayatnya ditemukan di kawasan Gampong Simpang Peuet, Kecamatan Kuala, Jumat malam, 16 Juli 2021 sekitar pukul 22.40 WIB.

banner 72x960

Berita tertangkapnya tersangka pembunuhan dalam waktu singkat mengundang decak kagum masyarakat di sekitar TKP maupun warga Nagan Raya di Banda Aceh.

“Luar biasa, tak perlu waktu lama bagi tim Polres Nagan Raya untuk menciduk pembunuh warga Lhok Bubon yang mayatnya ditemukan di Simpang Peuet,” begitu info yang masuk ke Theacehpost.com melalui aplikasi WhatsApp pada Sabtu dini hari, 17 Juli 2021 sekitar pukul 01.00 WIB.

Pada Sabtu sore, 17 Juli 2021, Kapolres Nagan Raya, AKBP Risno, SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Machfud, SH, MM menggelar konferensi pers terkait perkembangan kasus pembunuhan yang menghebohkan itu.

“Setelah satu jam olah TKP, dua tersangka berhasil kita tangkap tidak jauh dari lokasi kejadian. Keberhasilan ini juga tak lepas dari bantuan masyarakat dan kerja keras tim Intelkam,” kata Kapolres AKBP Risno melalui Kasat Reskrim AKP Machfud kepada awak media.

Kasat Reskrim Polres Nagan Raya, AKP Machfud, SH, MM. (Foto: mitrapol.com)

Kasus pembunuhan itu sendiri diperkirakan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat malam, 16 Juli 2021. Tak sampai satu jam kemudian masyarakat menemukan mayat laki-laki muda tergeletak bersimbah darah di kawasan Desa Simpang Peuet, Kecamatan Kuala, Nagan Raya.

Polisi yang turun ke TKP menemukan sejumlah barang seperti sandal, sangkur, dan sepeda motor Kawasaki KLX merah pada jarak sekitar 8 hingga 40 meter dari lokasi korban tergeletak. Barang bukti lainnya yang diamankan polisi yaitu tas selempang dan HP.

Sedangkan alat yang digunakan tersangka untuk membacok/menusuk korban (pisau atau sejenisnya) belum ditemukan dikarenakan kondisi saat melakukan olah TKP pada malam hari, dan olah TKP kedua akan dilakukan Minggu pagi, 18 Juli 2021.

“Kami masih melakukan pengembangan semoga akan segera terungkap motif sebenarnya kasus pembunuhan itu. Namun praduga kuat kepolisian adalah masalah jual beli HP atau ada kaitan utang piutang,” kata AKP Machfud saat diwawancarai di halaman IGD RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya.

Kronologi Kasus

Informasi dari pihak kepolisian, tersnmgka pembunuh Khairul Ambya yang berhasil diringkus dalam waktu sekitar satu jam setelah olah TKP pertama bernama Redi Menanda (21) dan Risan Calevi (21), keduanya warga Desa Simpang Peut, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya.

Kasus itu sendiri berawal Jumat sore, 16 Juli 2021 pukul 16.00 WIB ketika Edi Saputra, warga Darul Makmur, Nagan Raya  bersama korban (Khairul Ambya) berangkat dari Darul Makmur menuju ke rumah Redi Menanda di  Simpang Peut. Namun Redi tidak di rumah.

Karena tak bertemu Redi Menanda akhirnya sekitar pukul 19.00 WIB Edi Saputra bersama Khairul Ambya pergi ke rumah rekan mereka bernama Tarmizi di Meulaboh, Aceh Barat.

Setelah bertemu Tarmizi di Meulaboh, malam itu juga dengan menggunakan dua unit sepeda motor mereka bertiga kembali lagi ke Simpang Peut untuk menemui Redi Menanda.

Tujuan Khairul Ambya dan kedua kawannya (saksi) menemui Redi Menanda adalah untuk meminta uang harga pembayaran HP yang dijualnya kepada Redi seharga Rp 1 juta, dua minggu lalu.

Nah, malam itu, sekitar pukul 20.30 WIB, Kharul Ambya, Edi Saputra, dan Tarmizi berhasil menjumpai Redi Menanda.

Redi Menanda bersama Khairul Ambya pergi berdua untuk mengambil uang yang menurut Redi Menanda uang itu ada sama kepala tukang tempat dia bekerja. Sedangkan kedua rekan Khairul Ambya, yaitu Edi Saputra dan Tarmizi menunggu di kios depan Indomaret Simpang Peut.

Sedangkan korban (Khairul Ambya) bersama Redi Menanda sempat mampir ke rumah Risan Calevi (rekan Redi Menanda). Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor berboncengan tiga.

Sesampai di  jalan pinggir saluran irigasi Desa Simpang Peut, terjadilah penganiayaan terhadap Khairul Ambya. Ketika ditemukan, kondisi korban sudah tak bernyawa dengan sejumlah luka bacok di tubuhnya.

Rekan Korban Hilang Kontak

Karena sudah lebih satu jam tidak ada kabar, kedua rekan korban yaitu Edi Saputra dan Tarmizi yang menunggu di depan Indomaret Simpang Peut menghubungi Khairul Ambya, namun  tidak terhubung.

Tak lama kemudian merebak informasi ada temuan mayat, dan ternyata mayat itu adalah Khairul Ambya.

Kedua tersangka, setelah mengeksekusi korban langsung bersembunyi di sebuah rumah di Simpang Peut. Tak lama berselang, polisi yang sudah mengantongi menciduk mereka ketika hendak pulang ke rumah masing-masing.

Kedua tersangka langsung digelandang ke Mapolres Nagan Raya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Sedangkan jenazah Khairul Ambya dibawa ke RSUD SIM Nagan Raya untuk divisum.

Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka tusuk di leher bagian belakang 3 cm, punggung belakang bagian tengah 0,5 cm, punggung kanan bagian tengah 0,5 cm, punggung kanan bawah 1 cm, dan punggung kanan tengah 1 cm.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan BB 1 unit sepeda motor Kawasaki KLX BL 6439 EAF (milik korban), 1 unit HP, 1 sangkur; sandal, dan tas samping.

Dari RSUD SIM Nagan Raya, jenazah korban dibawa pulang oleh pihak keluarga ke Desa Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.[]

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *