Generasi Muda Perlu Sadari Dampak Pernikahan Usia Dini
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Pemerintah Aceh menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan dan ketahanan keluarga. Di antaranya, dengan membentuk sumber daya manusia dari kalangan remaja yang ikut mempromosikan keluarga sehat dan terencana.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia dan Hubungan Kerjasama, Iskandar Syukri saat membuka Malam Puncak Penganugerahan Duta Generasi Berencana (GenRe) Aceh tahun 2022, yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Aceh, di hotel Hermes Palace, Sabtu malam, 5 Februari 2022.
Iskandar Syukri mengatakan, pembangunan keluarga yang baik akan membentuk ketahanan keluarga yang kuat dan sehat.
“Saya harap melalui kegiatan Pemilihan Duta Generasi Berencana (Genre) ini, mereka akan mampu memberi kontribusi dalam pembangunan SDM serta dapat mengembangkan potensi para remaja lain dan mampu menjadi role model untuk teman sebaya,” kata dia.
Duta Genre diharapkan bisa berkontribusi pada peran penting lainnya yang berkaitan dengan pembangunan keluarga di Aceh, yaitu promosi kesehatan keluarga, pentingnya pembatasan dan jarak dalam kelahiran, dengan tujuan membentuk generasi yang kuat, sehat dan terencana.
Di sisi lain, dirinya juga mengklaim Pemerintah Aceh telah melakukan banyak upaya untuk pembangunan keluarga. Di antaranya, program penurunan angka stunting, program pembangunan ekonomi melalui penguatan UMKM, program beasiswa bagi para pemuda, dan program pembangunan perumahan sehat dan layak huni.
Khusus rumah layak huni, sambung Iskandar, termasuk sarana penting dalam membentuk keluarga sehat dan nantinya dapat mendukung peningkatan kesejahteraannya.
Selain itu, keluarga sehat juga bisa dibangun lewat aspek pendidikan. Karena itu pula Pemerintah Aceh mengalokasikan anggarannya untuk program beasiswa kuliah baik di dalam maupun luar negeri.
“Semua itu dimaksudkan untuk pengembangan SDM Aceh, terutama para generasi muda,” kata Iskandar lagi.
Pernikahan di Usia Matang Demi Rumah Tangga yang Sehat
Sementara itu, Bunda GenRe Aceh, Dyah Erti Idawati dalam kesempatan yang sama berharap kepada setiap peserta dan Duta GenRe yang nantinya terpilih dapat menjadi teladan dalam membangun keluarga yang terencana.
“Yakni dengan menikah pada usia matang, serta memiliki kecakapan intelektual, agama, dan juga faktor penting lainnya dalam membangun sebuah rumah tangga,” kata Dyah.
Menurutnya, Duta GenRe bukan hanya sekedar menjadi duta semata, namun harus menjadi contoh bagi remaja lainnya yang akan menyusun dan merencanakan rumah tangganya. Ia yakin, edukasi terkait perencanaan membangun rumah tangga penting untuk terus dipromosikan.
Alasan utamanya, usia matang dalam membangun rumah tangga akan berpengaruh besar dalam membingkai dan membina rumah tangga. Menurutnya, usia pernikahan yang kurang matang kerap mengakibatkan sejumlah masalah, seperti bayi lahir dalam keadaan stunting, psikologi orang tua yang terganggu, dan dampak buruk lainnya.
“Padahal, hal ini sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan merencanakan perkawinan dengan baik di usia yang sudah matang. Sehingga mereka yang menikah di usia yang cukup diharapkan mampu melahirkan generasi emas yang sehat dan kuat,” kata Dyah.[]