Gelar Turnamen U-15, BFLF Kembangkan Bakat Catur Muda di Aceh

Anak-anak muda dari Banda Aceh dan Aceh Besar mengikuti Turnamen Catur U-15 di UPTD RSAN Dinsos Aceh. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) bersama Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Aceh sukses menggelar Turnamen Catur U-15 di UPTD RSAN Dinsos Aceh pada Minggu (28/7/2024). Turnamen ini diikuti oleh 26 pecatur muda dari Banda Aceh dan Aceh Besar.

banner 72x960

Ketua BFLF Indonesia sekaligus Kepala UPTD RSAN Dinsos Aceh, Michael Octaviano, menegaskan bahwa turnamen ini mengikuti aturan standar Percasi dan menjadi batu loncatan bagi pecatur muda Aceh untuk berlaga di kompetisi yang lebih besar.

“Ini adalah yang pertama kali diadakan, karena sangat jarang ada event catur junior di Aceh,” kata Michael dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).

Kata Michael, turnamen ini mendapat dukungan positif dari Grandmaster Catur Indonesia, Utut Herdianto. Ia berharap acara ini dapat melahirkan juara-juara catur masa depan dari Aceh.

“Turnamen ini memberikan kesempatan besar bagi para pemain muda untuk mengembangkan kemampuan mereka dan mengurangi waktu menatap layar Handphone. Saya berharap kita dapat menyelenggarakan lebih banyak turnamen seperti ini, tidak hanya untuk Banda Aceh dan Aceh Besar tetapi untuk seluruh Aceh,” kata Michael.

Sementara itu, Deputy Chief Arbity Percasi Aceh, Wahidin Lubis, didampingi Wasit Utama, Suhardami menjelaskan, meski kompetisi catur ini diadakan tingkat junior, namun pertandingan berlangsung cukup serius dan sengit sejak siang tadi.

“Setelah melewati waktu tanding yang panjang hingga jelang magrib, diputuskan Ahmad Faruq Arrazi yang keluar sebagai pemenang mengungguli peserta yang lain,” tuturnya.

Ia menambahkan, turnamen tersebut bisa menjadi bagian dari pembinaan untuk mencari bibit-bibit unggul di Aceh. Nantinya, para juara akan kita diikutkan dalam turnamen lain dengan level dan daerah yang berbeda untuk menguji kemampuannya.

Lebih lanjut, sistem pertandingan yang berlangsung menggunakan model System Swiss Manager Computrizes Pairing selama lima babak dengan waktu berpikir 15 menit (No Inceement).

Sementara peraturan permainan yang diadopsi adalah jenis permainan FIDE yang dianut oleh Percasi Aceh.

Kata dia, Ahmad Faruq Arrazi berhasil keluar sebagai juara 1  lalu diikuti oleh Teuku Ibrahim dan Juara ketiga dimenangkan oleh Muhammad Farhan. Para peserta mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dengan total keseluruhan Rp 2,1 Juta. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook