Gelar Rapat Perdana, ISMI Nyatakan Siap Kolaborasi dengan Pemerintah Aceh Bangkitkan Ekonomi

Kepengurusan ISMI Aceh periode 2025-2030 mengadakan rapat perdana yang dilaksanakan di kawasan Lampriet, Banda Aceh, Rabu (9/4/2025). [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Kepengurusan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh periode 2025-2030 menggelar rapat perdana untuk membahas program kerja strategis yang akan dijalankan dalam beberapa tahun ke depan.

banner 72x960

Rapat perdana ini berlangsung di kawasan Lampriet, Banda Aceh, Rabu (9/4/2025) dan dihadiri oleh seluruh pengurus inti serta beberapa anggota senior ISMI Aceh.

Dalam rapat tersebut, Ketua ISMI Aceh, Nurchalis SP MSi, menyampaikan visi dan misi organisasi untuk periode ini yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi umat di Aceh. Dengan melihat Aceh sebagai lumbung syariat, maka ISMI Aceh perlu bergerak maju dalam menyongsong kebangkitan ekonomi syariah.

“ISMI merupakan lembaga saudagar, tidak ada muatan politik di dalamnya. Jadi, ISMI hadir di tengah-tengah umat untuk memberikan gagasan kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Aceh. Kita akan memaksimalkan kekuatan ISMI untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam membangun Aceh,”  ujar Nurchalis.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Aceh memiliki pemimpin baru, dimana pasangan Muzakir Manaf dan Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh) memiliki visi yang luar biasa dalam membangun provinsi. Untuk itu, ia mengajak para pengurus ISMI Aceh agar ikut mendukung serta menjadi bagian dalam mensukseskan pemerintahan Mualem-Dek Fadh.

Suasana rapat perdana kepengurusan ISMI Aceh periode 2025-2030 di kawasan Lampriet, Banda Aceh, Rabu (10/4/2025). [Foto: The Aceh Post]

“Dalam waktu dekat ini kita akan merencanakan silaturahmi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Kita akan menyampaikan program-program kita serta memberikan masukan yang konstruktif dari kita untuk membangun Aceh,” jelasnya.

“Kita siap menjadi mitra strategis Pemerintah Aceh, siap untuk ikut andil dan berkontribusi dalam mendukung pemerintahan Mualem-Dek Fadh membangun peradaban Aceh yang inklusif,” ungkapnya.

Selain itu, Nurchalis menyampaikan bahwa ISMI Aceh memiliki visi untuk memberdayakan ekonomi umat. Hal ini mengindikasikan bahwa program ISMI Aceh akan menyasar ke komunitas-komunitas, termasuk di tingkat desa, yang membutuhkan dukungan ekonomi.

Untuk itu, ia menyampaikan gagasannya bahwa ISMI Aceh periode ini perlu mewujudkan sebuah gampong binaan sebagai proyek percontohan program terpadu ISMI dalam memberdayakan ekonomi umat.

Dalam kesempatan tersebut, Nurchalis juga mengajak seluruh pengurus ISMI Aceh untuk membesarkan nama organisasi secara bersama-sama. Ia menegaskan bahwa di tubuh ISMI Aceh tidak ada istilah otorisasi kepemimpinan.

Membesarkan nama ISMI secara bersama-sama menekankan pentingnya kerja sama antar seluruh anggota, menunjukkan bahwa keberhasilan ISMI Aceh bukan hanya tanggung jawab segelintir anggota, tetapi merupakan hasil dari kontribusi semua pihak.

Tidak ada otorisasi kepemimpinan mencerminkan pendekatan desentralisasi di tubuh ISMI Aceh, dimana setiap anggota diberi kebebasan untuk berkontribusi. Ini berarti segala inisiatif dari anggota di semua tingkatan sangat dihargai dan didorong.

“Kita semua di sini berkomitmen untuk membesarkan nama ISMI secara bersama-sama. Bagi yang ingin berkreasi, silahkan dilakukan,” pungkasnya. (Akhyar)

Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook