Gelar Konferensi, Ini Tiga Kandidat Ketua Fatayat NU Aceh

Konferensi Wilayah Fatayat NU Aceh Masa Khidmat 2021–2026. [Dok. Fatayat]

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Organisasi perempuan muda Nahdhatul Ulama (NU), Fatayat NU Aceh dalam waktu dekat bakal mempunyai kepengurusan baru.

banner 72x960

Pemilihan ketua organisasi tersebut bakal berlangsung dalam rangkaian kegiatan akbar Konferensi Wilayah Fatayat NU Aceh Masa Khidmat 2021–2026, yang dilangsungkan Minggu 12 Desember 2021, di Aula Balai Diklat Kemenag Aceh, Jambo Tape, Banda Aceh.

Untuk konferensi kali ini, Fatayat NU Aceh mengusung tema ‘Rekonstruksi Konsep Kepemimpinan Perempuan di Era Pandemi Covid-19’.

Sedikitnya konferensi ini diikuti 23 Pimpinan Cabang Fatayat NU kabupaten/kota di seluruh Aceh. Selain itu juga turut dihadiri Pengurus Wilayah NU Aceh beserta badan otonom yang organisasi NU Aceh.

Ketua Wilayah Fatayat NU Aceh, Salwa Hayati Hasan dalam siaran persnya mengungkapkan, saat ini mulai muncul kecenderungan gaya kepemimpinan perempuan yang lebih demokratis di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu terlihat dari kian banyaknya muncul pemimpin perempuan di berbagai sektor. “Meskipun dalam keterbatasan akses, tetapi perempuan tetap berkiprah dengan baik sesuai bidang yang digeluti masing-masing kader,” terang Salwa.

Selanjutnya, dalam konferensi ini juga ada upgrading kepemimpinan perempuan bagi kader Fatayat NU seluruh Aceh. Sesi ini difasilitasi Pimpinan Pengurus Pusat Fatayat NU, Hj Margaret Aliyatul Maimunah.

“Kita berharap pemimpin Fatayat NU, sosok yang lebih bijaksana dan demokratis dalam beberapa hal terutama menyangkut isu-isu tentang perempuan,” ujarnya.

Ketua panitia konferwil, Hj Asmahan mengatakan ada tiga kandidat yang muncul dalam pemilihan kali ini.

Mereka yaitu Ida Friatna, akademisi UIN Ar-Raniry dan Sekretaris Umum Fatayat NU. Selanjutnya Hj Cut Ani Viviyanti, Direktur Yayasan Bantuan Hukum Anak Peutuah Mandiri Aceh, dan Putri Novriza yang saat ini menjabat sebagai Ketua KPI Aceh.

Asmahan berharap bisa terpilih pemimpin yang mempunyai pemikiran maju sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

“Siapa pun yang akan menjadi ketua nantinya adalah seorang kader yang selama ini berproses tumbuh, berkembang dan mampu memajukan Fatayat ke depan,” pungkasnya.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *