Geger Temuan Mayat Tukang Jahit Sepatu di Sektor Timur Kopelma Darussalam, Diduga Sudah Meninggal 4 Hari
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Warga Sektor Timur Kopelma Darussalam digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria di sebuah bilik kamar tempat tinggalnya di pinggir jalan Gampong Tanjung Selamat, Darussalam, Aceh Besar, pada Selasa (15/4/2025) malam.
Korban yang diketahui identitasnya bernama T Bukhari, berumur sekitar 50-an tahun dan berasal dari Bireuen, diindikasi telah meninggal dunia sejak empat hari yang lalu.
Penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan oleh warga setempat, ba’da maghrib, setelah mencium adanya bau menyengat di sekitar lokasi tempat tinggal korban.
Sontak, kabar penemuan mayat tersebut langsung menyebar dengan cepat dan mengundang perhatian warga yang melintas dan berbondong-bondong menyaksikan lokasi kejadian.
Pihak kepolisian dari wilayah hukum setempat juga segera tiba di lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat.
Tim Inafis dikerahkan dan terlihat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mencari tahu penyebab kematian korban.
Setelah itu, jasad korban dievakuasi oleh petugas berwenang dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) menggunakan mobil ambulance milik PMI Kota Banda Aceh untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Saat ini, di lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi untuk mengamankan area penemuan mayat. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian terus mendalami penyelidikan intensif. Informasi lebih lanjut akan diberitakan setelah adanya perkembangan terbaru dari pihak berwajib.
Korban Merupakan Penjahit Sepatu
Hengky, seorang kenalan korban, menyatakan bahwa korban semasa hidupnya merupakan seorang penjahit sepatu. Korban tinggal bersama istrinya. Istrinya terindikasi berada dalam gangguan jiwa.
Hengky dan korban sudah kenal cukup akrab, ia sering membantu korban untuk menyelesaikan pesanan jahit sepatu dari warga sekitar.
Hengky menyatakan bahwa perbincangan terakhir dirinya bersama korban adalah empat hari yang lalu. Korban sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya, mengeluhkan rasa sakit pada bola matanya.
“Saya terakhir bertemu empat hari yang lalu (dengan korban), katanya matanya sakit, malamnya juga bocor ban. Dia bilang ke saya, kamu kerja aja dulu, saya mau istirahat. Itu perbincangan terakhir saya,” ujar Hengky.
Hengky menyebut bahwa korban semasa hidupnya merupakan sosok yang sangat baik. Ia menyebut korban sangat baik kepada dirinya.
Saat proses evakuasi jenazah dilakukan, Hengky terlihat setia menemani sahabatnya itu. Ia tidak pergi kemana-mana, bahkan ketika jenazah korban dibawa ke RSUDZA, ia ikut masuk ke mobil ambulance, menemani korban di rumah sakit.
“Saya ikut (ke RSUDZA), (korban) sendiri dia di sini,” ungkapnya. (Akhyar)
Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp