Gara-gara Beulangong, Kantor Keuchik Lambaro Skep Disegel Warga

Kantor Keuchik Lambaro Skep disegel warga setempat, Senin 27 Desember 2021. (Raja Baginda/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Puluhan pemuda warga Lambaro Skep, Kuta Alam, mengadakan unjuk rasa di kantor keuchik hingga berujung penyegelan, siang tadi, Senin 27 Desember 2021.

banner 72x960

Pantauan Theacehpost.com, terlihat sejumlah petugas kepolisian serta Babinsa berjaga-jaga di lokasi untuk menghindari kericuhan, sekaligus mengatur arus lalu lintas.

Informasi dari warga, unjuk rasa ini dipicu oleh kekecewaan warga terhadap perangkat desa yang tidak meminjamkan inventaris gampong untuk pelaksanaan acara peringatan 17 tahun Tsunami Aceh, Minggu kemarin, 26 Desember 2021.

Sehingga warga terpaksa menyewa segala peralatan dapur seperti beulangong dan peralatan lainnya. Padahal menurut warga, semua kebutuhan itu ada di kantor keuchik.

Pantauan di lapangan, warga menempelkan beberapa poster bernada protes di pagar dan dinding kantor keuchik. Poster-poster itu bertuliskan ‘Beulangong jok keu Keuchik Gampong pulang ke kamoe’, ada juga tulisan ‘harga diri gampongku Terjual’.

Selain itu mereka juga mengunci pagar kantor itu dengan gembok.

Sementara itu, Keuchik Gampong Lambaro Skep, Tarmizi membenarkan dirinya tidak mengizinkan warga menggunakan peralatan milik desa untuk acara peringatan 17 tahun tsunami di Masjid Darul Makmur. Ia berdalih, kegiatan itu diadakan tanpa sepengetahuannya.

“Saya selaku keuchik di sini, sebenarnya harus tahu kapan dan apa kegiatan yang akan dilakukan, namun saya tidak dilibatkan atau sekedar diberi informasi,” kata dia.

Tarmizi juga menyebutkan bahwa warga terprovokasi. Karena itu ia yakin langkah yang diambilnya dengan tidak mengizinkan warga meminjam peralatan milik gampong, sudah tepat.

“Saya sendiri belum tahu apa tuntutan warga sekarang, karena warga tidak mendatangi keuchik namun ke Tuha Peut,” ujar Tarmizi.

Hingga pukul 13.00 WIB, perangkat Tuha Peut Lambaro Skep masih melakukan rapat tertutup, atas permintaan warga setempat.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *