Forum Alumni Hukum Tata Negara UIN Ar-Raniry Resmi Terbentuk
Theacehpost.com | Banda Aceh – Prodi Hukum Tata Negara terbilang masih sangat muda di lingkungan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, yaitu pada tahun 2014 resmi adanya prodi HTN biasa disebut.
Sehingga untuk membentuk sebuah forum alumni perlu adanya alumni letting pertama yang sudah selesai dalam masa study strata satu (S1) dan untuk sekarang HTN sudah memiliki alumni 50 kurang lebih, baik dari letting tahun 2014, 2015 dan 2016.
Terbentuknya forum alumni Hukum Tata Negara karena adanya keinginan dari seluruh alumni, bahwa mengingat alumni sudah banyak dan akreditasi prodi habis pada tahun 2021 nantinya, untuk membantu prodi dalam berbagai hal nantinya.
Dalam hal ini forum alumni ini, telah sama-sama disepakati dalam hasil diskusi dan rapat yaitu FORA-HTN (Forum Alumni Hukum Tata Negara) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Dalam kesempatan ini, Saifullah. SH., dipercayai untuk memimpin FORA-HTN yang perdana, yang mana background karir organisasinya juga memimpin HIMATARA perdana yang terbilang sukses dalam masa kepemimpinan saudara Saifullah.
Pada rapat dan diskusi ini bukan hanya ketua umum saja yang dipercayai tapi juga lengkap dengan dewan pengurus harian (DPH), yaitu T. Raja Muda. SH., sebagai sekretaris umum, serta Miratil Hayati Mufidhah. SH., sebagai bendahara umum.
Saifullah, selaku ketua umum terpilih mengatakan, “terimakasih atas kepercayaan untuk kedua kalinya yang perdana ini, baik masih menjadi mahasiswa maupun sudah menjadi alumni, beban ini sangat berat yang akan kami pikul selama satu periode, maka kami minta kepada kawan-kawan alumni untuk sama-sama saling membantu serta melengkapinya”.
Tambah Saifull, “Karena jika dari kawan-kawan semua mengabaikan FORA-HTN ini, bagaimana saya bisa pertanggungjawabkan sama Allah kelak.”
“Ada pepatah mengatakan begini, satu lidi saja tidak akan bisa membersihkan debu dilantai, tapi ketika lidi itu dipersatukan maka bersihlah lantai itu. Begitu juga dalam FORA-HTN ini. Jika kawan-kawan membiarkan kami sendiri, kami tidak bisa berbuat apa-apa.” tutup Saifullah.[rr]