Filmmaker Muda, Yuk Ikutan Program Funding di Aceh Documentary

Program pendanaan untuk membantu proses pembuatan film dokumenter di Aceh yang diselenggarakan Yayasan Aceh Dokumenter. [Dok. IG @acehdoc]

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Yayasan Aceh Dokumenter membuka program pendanaan untuk membantu proses pembuatan film dokumenter di Aceh.

banner 72x960

Manajer Program Aceh Documentary Film Fund, Akbar Rafsanjani dalam siaran persnya, Sabtu 26 Februari 2022 mengatakan, selama delapan tahun konsisten melahirkan sutradara-sutradara baru, pihaknya mulai membuka kesempatan untuk pembuat film untuk berkarya lebih banyak dan meningkatkan jam terbang dalam produksi.

“Ini memberi peluang besar bagi sutradara dokumenter di Aceh untuk terus menekuni profesi ini. Di tengah terbukanya akses penayangan film dokumenter pada berbagai platform, peningkatan mutu sumber daya adalah prasyarat untuk perkembangan film dokumenter di Aceh,” kata dia.

Tahun ini, Yayasan Aceh Dokumenter mempersilakan pembuat film mengirim ide karya dokumenter untuk diproduksi secara profesional, melalui program Aceh Documentary Film Fund (ADFF) dan Aceh Documentary Junior Film Fund (ADJFF).

Akbar menjelaskan, ADFF adalah sebuah program pendanaan film dokumenter dengan proses produksi yang profesional, sebagai batu loncatan bagi sutradara dokumenter untuk terjun ke dalam industri film dokumenter.

ADFF diperuntukkan untuk pembuat film di Aceh yang punya ide cerita dokumenter yang hendak diproduksi.

“Ini kesempatan emas untuk sutradara film di Aceh yang punya proyek dokumenter dan mereka terkendala dengan dana produksi,” terangnya.

Sementara program ADJFF diperuntukkan bagi produksi film pendek yang melibatkan siswa SMA sederajat sebagai sutradara.

Menurut Akbar, medium audio visual sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari pelajar, terutama siswa siswi SMA.

“Mereka menyerap apa yang empirik di realita kemudian menjadikannya sebagai asas berpikir epistemik dalam kehidupan mereka sehari-hari,” jelas Akbar.

Oleh karena itu, lanjutnya, Yayasan Aceh Dokumenter mencoba mengisi ruang pendidikan tersebut dengan melatih siswa/i untuk berpikir kritis terhadap realita yang mereka hadapi sehari-hari lewat film dokumenter.

ADJFF juga menjadi bagian dari pelibatan siswa sekolah untuk belajar keahlian langsung bersama profesional filmmaker di Aceh. Tim akan mendapatkan pendanaan untuk produksi ide cerita mereka, namun yang menjadi sutradaranya adalah siswa SMA sederajat.

Ia berharap progran ini nantinya bakal menjadi pengalaman berharga bagi siswa.

“Untuk mendaftar, inisiatif bisa dari siapa saja. Siswa, guru, maupun filmmaker, mereka kemudian bisa mengumpulkan tim,” ucap Akbar.

Dua pendanaan produksi film dokumenter ini terbuka untuk umum, dimulai sejak tanggal 10 Februari dan akan ditutup pada 3 April 2022. Untuk informasi terkait syarat dan ketentuan juga kelengkapan submisi, pelamar bisa mengunjungi website acehdocumentary.com atau mengunjungi akun Instagram resmi Aceh Documentary, @acehdoc.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *