Festival Maulid Akbar 2022 di Meulaboh Berlangsung Meriah
Theacehpost.com | ACEH BARAT – Pergelaran Festival Maulid Akbar Aceh Barat 2022 yang digelar Pemerintah Aceh Aceh melalui Dinas Syariah Islam (DSI) Aceh di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, berlangsung meriah.
Festival dilaksanakan 30 November hingga 1 Desember 2022. Pada hari kedua festival, sejumlah kelompok menampilkan dikee maulid dengan gerakan-gerakan khasnya. Mereka kompak menggunakan busana busana seragam. Masing-masing kelompok mencoba memberikan penampilan terbaik dalam festival tersebut.
Rangkaian agenda hari kedua festival adalah mendengarkan tausiah maulid dari Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Aceh Tgk H M Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Fraksi Partai Aceh di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Tarmizi, Asisten Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemerintah Aceh, Pj Bupati Aceh Barat, Forkopimda Aceh, MPU, Muspika, MAA, Polda Aceh, Kodam IM, tokoh masyarakat, tokoh agama, keuchik, camat, dan unsur masyarakat lainnya.
Pelaksanaan festival berasal dari anggaran pokir Tarmizi. Dalam kata sambutannya Tarmizi menyampaikan, event tersebut merupakan bukti cinta kepada Nabi Muhammad saw. Tahun depan dirinya akan menganggarkan pokir untuk festival dalail khairat.
“Pokir kami bukan hanya festival maulid dan dalail khairat, tapi selama ini banyak untuk pembangunan dayah dan pesantren. Contohnya Dayah Serambi Mekkah yang dua terbakar dan dua kali juga mendapatkan bantuan. Kini sudah berdiri asrama permanen bernilai Rp 1 miliar di sana,” ujarnya.
Ia menjelaskan, selama ini pokir darinya lebih banyak untuk pembangunan dayah, masjid, sekolah, jalan, irigasi, dan UMKM, bantuan ternak, dan pelatihan-pelatihan. Adapun pelatihan dimaksud yakni pelatihan imum masjid, BUMG, duta narkoba, digital marketing, dan lain-lain.
“Yang jelas tidak ada pokir yang keluar dari dapil 10,” imbuhnya.
Misalnya, melalui pelatihan BUMG dapat meningkatkan penghasilan gampong yang dapat digunakan untuk memberikan beasiswa kepada anak yang menempuh pendidikan sekolah maupun dayah.
Pj Gubernur Aceh diwakili Asisten Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemerintah Aceh Drs Bukhari MM menuturkan, tradisi peringatan maulid di Aceh merupakan warisan orang tua Aceh tempo dulu. Hal yang lazim ketika bulan maulid tiba, di gampong-gampong dilaksanakan zikir, doa barzanji, dan beragam festival perlombaan.
“Hakikatnya untuk menghidupkan syiar Islam dan melestarikan tradisi, dan menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad saw,” ujarnya.
Diharapkan festival tersebut bukan sekadar seromonial, melainkan berdampak positif terhadap perilaku yang meneladani Rasulullah. Ajaran penting Rasulullah adalah menjaga ukhuwah antara sesama umat islam.
Rangkaian kegiatan lainnya pada hari kedua festival yakni pemberian sirup dan vitamin untuk mencegah stunting, bantuan ternak, dan pemberian laptop dari Dinas Pendidikan Aceh kepada guru berprestasi 26 unit, penyerahan bantuan bus sekolah kepada sekolah luar biasa dari Pemerintah Aceh, pengumuman dan penyerahan juara lomba dikee dan lomba hias hidang, santunan anak yatim, dan makan kenduri maulid. []