Empat Wakil Rakyat Bersarung di Parlemen DPR Aceh

Keterangan foto dari kiri ke kanan: Tgk Teuku Zulfadli (Waled Landeng), Tgk Nurdin M Judon (Abi Nas), Tgk Rasyidin H Ahmad (Waled Nura) dan Tgk Muhammad (Abi Alue Lhok). [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Masih membekas dalam ingatan momen sakral pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh periode 2024-2029 di Gedung DPR Aceh pada Senin 30 September 2024 lalu.

banner 72x960

Banyak kesan terukir di hari pelantikan tersebut, salah satunya sebagai bukti kesuksesan Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh selaku partai lokal baru yang lahir dari rahim rakyat Aceh serta berhasil mengantarkan empat orang kadernya untuk mengisi kursi parlemen DPR Aceh.

Kehadiran PAS Aceh dalam mewarnai kondisi demokrasi lokal patut diapresiasi bahkan disyukuri. Ini menunjukkan bahwa apatisme politik tak menjangkiti seluruh kalangan. Masih terdapat kelompok masyarakat yang memiliki idealisme untuk berbuat sesuatu bagi kehidupan politik Aceh.

Dengan bergabungnya empat orang kader PAS Aceh ke parlemen DPR Aceh, maka partai besutan ulama itu secara resmi akan memainkan peranan cukup vital dalam membentuk wajah politik Aceh lima tahun ke depan, khususnya dalam fungsi pengawasan, fungsi penyusunan anggaran dan fungsi legislasi aturan daerah.

Adapun keempat kader PAS Aceh yang lolos ke parlemen DPR Aceh yaitu Tgk Nurdin M Judon (Abi Nas), Tgk Rasyidin H Ahmad (Waled Nura), Tgk Muhammad (Abi Alue Lhok) dan Tgk Teuku Zulfadli (Waled Landeng).

Keempatnya merupakan tokoh pendidikan sekaligus pimpinan dayah di Aceh.

Tampil Bersarung Ala Santri

Ada hal unik saat pelantikan anggota DPR Aceh periode 2024-2029 berlangsung. Semua tamu yang hadir di rapat paripurna itu dibuat terkesima oleh empat orang anggota DPR Aceh dari fraksi PAS Aceh, karena pada hari pelantikan, keempatnya tampil berpakaian ala santri dengan bersarung dan berpeci.

Dalam kajian literatur kebudayaan, sarung disebut sudah menjadi identitas para santri. Sarung mengandung makna filosofis yang mengajarkan tentang nilai kesederhanaan dan perjuangan.

Simbolisme ini juga sesuai dengan mencocokan latar belakang dari keempat anggota DPR Aceh dari fraksi PAS Aceh itu, karena keempatnya berasal dari kalangan dayah.

Selain itu, dalam pandangan Islam, sarung juga menjadi simbol ekspresi dari wujud sopan santun di dalam kehidupan bermasyarakat. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook