Empat Penyebab Gelapnya Hati Manusia

Majelis pengajian Tastafi Banda Aceh di Hotel Kyriad Muraya. (Foto: Cut Putroe Ujong).

Theacehpost com | BANDA ACEH – Majelis Tasawuf Tauhid dan Fiqih (Tastafi) Kota Banda Aceh bersama Aliansi Ormas Islam Islam Aceh kembali mengadakan pengajian rutin bulanan di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Jumat, 22 Januari 2022.

banner 72x960

Kajian ilmiah kali ini diisi oleh Dr Tgk H Sirajuddin Saman MA. Ia merupakan Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Aceh Besar. Sebagai moderator diisi oleh Direktur Dayah Mini Aceh, Tgk H Hasanuddin M Ed (Tu Sudan).

Tema yang di angkat dalam kajian ketujuh kali ini mengenai ‘Ibadah Kuat Maksiat Lancar’ sebab dan solusinya. Kajian ini diikuti oleh puluhan jemaah.

Tgk Sirajuddin menyampaikan, hati adalah salah satu organ penting manusia yang merupakan pusat kehidupan. Menurutnya, hati bisa menentukan baik buruknya manusia, sehingga hati sangat menentukan kualitas kehidupan seorang muslim.

“Abdullah bin Mas’ud pernah berkata ada empat penyebab gelapnya hati manusia. Pertama, perut yang terlalu kenyang, berteman dengan orang-orang yang zalim, melupakan dosa yang pernah dilakukan, dan panjang angan-angan,” katanya.

“Ketika kita simpulkan baik dan tidak baiknya manusia sumber utamanya adalah hati, maka mari kita rawat hati. Ketika hati menjadi gelap maka ibadah yang kita lakukan tidak berkualitas,” lanjutnya.

Pertama, orang yang makan atau mencari rezeki tanpa mempertimbangkan halal dan haram.

“Seseorang yang mengumpul harta baik itu dalam bentuk apapun dia tidak mau tau harta yang didapatkan berasal dari mana, kalau proses pengumpulan harta yang haram ini dilakukan maka saat itu juga hatinya akan menjadi gelap,” sebutnya.

Kedua penyebab gelapnya hati, ketika kita berteman dengan orang zalim.

“Orang zalim adalah mereka yang berani melawan Allah SWT dengan sangat sengaja, seperti tidak membayar zakat, shalat, puasa dan tidak mengikuti perintah Allah maka itu termasuk orang dilaknat oleh Allah SWT,” kata Tgk Sirajuddin.

Penyebab ketiga, hati bisa gelap karena tinggi angan-angan.

“Cita-cita untuk dunia terlalu luar biasa, tapi sedikit untuk akhirat. Rumah sudah besar tapi masih pikir yang lebih besar lagi. Tidak terbayang akhirat itu penting. Bahwa untuk alam kubur perlu persiapan. Ini juga bisa membuat hati seseorang menjadi gelap,” imbuhnya.

Keempat, penyebab hati menjadi gelap yaitu karena melupakan dosa-dosa yang pernah dibuat.

“Merasa dirinya suci dan sibuk melihat kekurangan orang lain. Orang yang merasa dirinya suci hanya sibuk menyenter orang lain, namun senter itu tidak pernah digunakan untuk senter diri sendiri karena merasa dirinya tidak punya dosa kepada Allah,” tutur Tgk Sirajuddin.

Penulis: Cut Putroe Ujong

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *