Dyah Minta Seluruh Pengurus PKK Aceh Tingkatkan Sosialisasi Covid-19

Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati MT membuka Rapat Koordinasi Pencegahan & Protokol Kesehatan Selama Masa Pandemi Covid secara daring, Selasa 29 September 2020. (Foto: Humas BPPA)

Theacehpost.com | JAKARTA – Untuk menekan angka kasus postif Covid-19, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di seluruh Aceh diminta terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. 

banner 72x960

Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Aceh, Dyah Erti Idawati secara virtual dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Protokol Kesehatan Selama Pandemi Covid-19, Selasa, 29 September 2020.

Rakor itu juga diisi Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Dirut RSUDZA Dr.dr. Azharuddin,Sp.OT. K-Spine, FICS, Jubir Satgas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani, SST, M.Kes dan Kadis DPMG Aceh Azhar SE MSi, serta dihadiri ketua TP PKK Kabupaten/Kota.

Dyah mengatakan, TP PKK dari berbagai daerah di Aceh harus memperhatikan empat poin kasus yang masih terjadi di Provinsi Tanah Rencong itu di masa pandemi ini. 

Ia merincikan keempat poin itu, diantaranya kasus positif yang terus meningkat, jumlah kematian makin bertambah, munculnya klaster keluarga, dan perhatian kepada kelompok rentan (lanjut usia).

“Kalau kita lihat angka positif di Aceh hingga 28 September 2020, itu kasus aktifnya 49,6 persen, kasus kesembuhan 55 persen dan kasus kematian 3,8 persen. Angka ini belum stabil,” katanya. 

Untuk kasus kematian tambahnya, saat ini Aceh sudah di angka 167 kematian, dan hal tersebut harus menjadi perhatian semua pihak dengan mempelajari bagaimana sebaran kasus kematian itu di kabupaten/kota. Walaupun di dua daerah yakni Singkil dan Gayo Lues yang belum ada kasus kematian.

“Tapi harus tetap dipertahankan pencegahannya, sehingga tidak ada kasus-kasus yang berat menuju ke kematian,” kata Istri Plt Gubernur Aceh itu.

Dia juga menekan TP PKK di daerah harus waspada dan memberikan perhatian terhadap munculnya klaster penularan wabah Covid baru di Aceh, yakni keluarga. Dia menyebutkan, jika satu keluarga terdampak pandemi, maka penularannya akan sangat mudah. 

“Untuk kasus ini, caranya hanya dengan penerapan kedisiplinan dan mematuhi protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah,” ujar Dyah.

Terakhir, Dyah juga mewanti-wanti kepada seluruh TP PKK daerah untuk memberikan perhatian khusus kepada lansia, terlebih yang memiliki penyakit bawaan dan juga terdapat balita di rumah mereka.

“Kelompok rentan ini yang harus kita waspadai dan harus kita lindungi. Karena data dari pusat, penyakit penyerta paling berbahaya bagi penderita Covid-19,” katanya. 

Untuk itu sebutnya, sudah tugas PKK untuk melakukan edukasi dan sosialisasi serta komunikasi risiko dari masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat serta pemuka agama. Sehingga bisa penyampaian mudah tercapai kepada masyarakat.

“Kita harus terus tingkatkan edukasi dan sosialisasi hingga masyarakat paham. Tapi, tentunya dilakukan secara berjenjang dan elegan,” ujarnya. 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *