Dukungan Pemerintah Kunci Keberlanjutan Program Udara Bersih di Aceh Barat Daya
THEACEHPOST.COM | Blangpidie – Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), khususnya di Kuala Batee, menyambut positif ‘Program Udara Bersih Indonesia (UBI) yang digagas Yayasan FIELD Indonesia.
Namun, mereka menilai, keberlanjutan program ini harus mendapat dukungan serius dari pemerintah, agar bisa menjangkau lebih banyak lagi petani dalam wilayah yang dikenal dengan julukan Bumoe Breuh Sigupai tersebut.
Jauhari (53), petani sekaligus peserta aktif pelatihan Teknik Pertanian Udara Bersih di Kuala Batee, mengaku telah mendapatkan wawasan dan pemahaman baru dalam pola tanam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami jadi tahu cara bertani tanpa membakar lahan dan bisa panen lebih banyak. Selain hasil meningkat, tanah juga jadi lebih subur,” kata Jauhari kepada Theacehpost.com, setelah penutupan Pelatihan Teknik Pertanian Udara Bersih bagi Masyarakat, Kamis sore (17/4/2025).
Ia menambahkan, pelatihan UBI membekali petani dengan teknik bertani yang efisien dan ramah lingkungan, seperti penggunaan mulsa tanpa olah tanah, bedengan kayu, pembuatan kompos dengan ayam seresah dalam, serta pupuk daun dari cangkang telur.
“Pelatihan UBI ini sangat berguna. Kami jadi bisa mengelola lahan lebih efisien dan hemat biaya,” ungkapnya.
Program UBI tidak hanya mengajarkan praktik bertani ramah lingkungan, tetapi juga membentuk petani menjadi ‘Kader Udara Bersih’. Para kader ini nantinya dapat memandu petani lain dalam Sekolah Lapangan Pertanian Udara Bersih.
Program ini juga memberi ruang bagi petani untuk menganalisis ekosistem sekitar dan memperkuat kehidupan sosial yang demokratis dan ekologis di tingkat desa.
Dengan hadirnya dukungan pemerintah, petani percaya UBI bisa menjadi model pertanian masa depan yang tidak hanya meningkatkan pendapatan, tapi juga menjaga keseimbangan alam.
“Kami berharap dukungan dari pemerintah supaya program Udara Bersih ini bisa terus berlanjut dan berkembang di daerah kita,” harapnya.[]