Dugaan Kekerasan Pj Bupati Abdya, Pemerhati Minta Persoalan Ini Tak Dibesar-besarkan

Mahasiswa Program Doktoral di USU, Yulizar Kasma. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Blangpidie – Beredar kabar bahwa Penjabat (Pj) Bupati Abdya melakukan tindakan “main kaki” terhadap petugas pemadam kebakaran.

banner 72x960

Bahkan sebelumnya PJ Bupati juga melakukan hal yang dianggap kasar dengan menjatuhkan piring asbak  di Dinas Kesehatan kabupaten Aceh Barat Daya

Menanggapi hal itu, Yulizar Kasma, putra Kuala Batee yang juga peneliti ilmu perilaku ini, menilai apa yang dilakukan oleh PJ Bupati sebagai sikap tegas, untuk menunjukkan pentingnya disiplin pegawai.

“Yang terjadi di Dinas Kesehatan,  selain banyak petugas tidak hadir, keberadaan asbak rokok di Dinas yang memperjuangkan kesehatan masyarakat sudah menunjukkan sikap kontra produktif,” ungkap  Yulizar Kasma melalui Keterangan tertulisnya yang diterima Theacehpost.com, Sabtu (31/8/2024).

Yulizar juga menambahkan bahwa banyak tersiar kabar, selama petugas kontrak itu naik level ke PPPK, seperti ada gerakan mengalihkan tanggung jawab pekerjaan ASN ke P3K.

“Ini mungkin menjadi faktor kenapa banyak petugas tidak hadir ketika disidak,” tambahnya.

Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Pj Bupati itu salah satu untuk memberikan refresh training pentingnya seseorang bertanggung jawab.

“Kami berharap persoalan ini tidak dibesar – besarkan, masih banyak hal lain yang perlu dipikirkan secara bersama,” harap yulizar.

Terkait masalah petugas pemadam kebakaran,  sudah seharusnya siap dengan segala atribut saat dinas, karna mereka petugas sentral dan mitigasi bencana kebakaran.

“Kelalaian sedikit saja, maka akan banyak kerugian yang dirasakan masyarakat,” katanya.

Namun, Yulizar Kasma juga minta perhatian PJ Bupati terkait tekanan agar petugas Pemadam bisa fokus, siap kapan saja tidak lalai karena berhubungan dengan  bencana yang saban waktu bisa terjadi.

“Tentu, Perlu diperhatikan juga dari pak PJ bahwa  kesejahteraan mereka juga sangat urgent, bagaimana bisa kita minta mereka totalitas, sedang mereka hanya mendapatkan gaji Rp. 1.100.000/bulan, uang piket Rp. 250.000/bulan dan uang makan hanya untuk 10 hari Rp. 300 ribuan” sebut Yulizar

Tentu tidak seimbang antara tanggung jawab mereka yang berhadapan dengan kematian, dibebankan sikap disiplin tapi pendapatan mereka tidak sampai 50 % dari UMP Aceh

“Untuk itu, maka tindakan tegas dari PJ Bupati sudah benar, disisi lain kesejahteraan petugas juga perlu menjadi perhatian Pimpinan ” tutup Yulizar kasma. (Robby Sugara)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook