Dua Bulan Uji Sampel DAS Krueng Tujoh di Meureubo, Apa Hasilnya?

Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tujoh di Kecamatan Merureubo, Aceh Barat. [Dok. warga]

Theacehpost.com | ACEH BARAT – Masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tujoh di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat menagih hasil uji laboratorium terkait kualitas air sungai tersebut.

banner 72x960

Koordinator Aliansi Masyarakat Krueng Tujoh, Muhammad Nazar dalam keterangannya, Rabu 1 Desember 2021 mengungkapkan, pada September 2021 lalu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat pernah turun ke lokasi untuk mengambil sampel air Krueng Tujoh.

Sebelumnya, uji sampel ini dilakukan karena adanya laporan warga setempat yang merasa tidak nyaman dan menduga terjadi pencemaran di sungai itu akibat limbah batu bara. Bahkan, sedikitnya 10 hektare sawah di sekitar DAS Krueng Tujoh gagal panen yang diduga akibat pencemaran itu.

Turun ke lokasi pada 13 September 2021, DLH Aceh Barat mengambil sampel air di kawasan Gampong Balee dan Ujong Tanoh Darat, Meureubo. Setelah itu, sampel dikirim ke Balai Riset dan Standardisasi Industri Aceh untuk diteliti lebih lanjut.

“Namun sudah dua bulan, sampai sekarang hasilnya tak juga diberikan, kira-kira apa gerangan?” tanya Nazar.

Warga menyesalkan lambannya informasi dari DLH Aceh Barat, padahal menurutnya hasil uji laboratorium semacam ini hanya memakan waktu dua sampai tiga minggu.

“Kami menduga ini sudah ‘masuk angin’, makanya hasilnya tak kunjung dipublikasikan,” ucapnya.

Sebagai instrumen dari negara, sambung Nazar, DLH seharusnya berlaku objektif. Jika diabaikan bakal berpotensi memunculkan sengketa. Dugaan pencemaran Krueng Tujoh telah menuai kekhawatiran dan jadi polemik di tengah masyarakat sekitar.

“Kedepankan prinsip-prinsip pemerintahan, apalagi ini menyangkut sumber kehidupan orang banyak, jangan lah dianggap sepele, publikasikan segera hasil uji lab itu,” sesalnya.

Secara terpisah, warga lainnya, T Saiful Ambia kepada Theacehpost.com mengungkapkan hal senada. Ia menuturkan, tak hanya DLH yang dulu menjanjikan konfirmasi segera soal hasil uji sampel itu.

Sepekan pasca pengambilan sampel di Krueng Tujoh, pada 21 September 2021, Komisi II DPRA pun juga sempat meninjau lokasi. Kata Ambia, DPRA juga menegaskan siap mengawal laporan warga mengenai dugaan pencemaran sungai itu.

“Katanya cuma seminggu langsung ada hasil uji lab-nya. Namun sampai saat ini tak ada yang memberi informasi kepada kami selaku warga. Tolong jangan biarkan ini terus jadi polemik,” ujarnya.

“Kami hanya ingin tahu, hasil laboratorium menyatakan ada atau tidak terjadi pencemaran di Krueng Tujoh, dengan demikian hilang prasangka di masyarakat,” pungkasnya lagi. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *