Doa Nabi Ibrahim untuk Cepat Berangkat Haji

Ilustrasi: Jamaah memanjatkan doa di Masjidil Haram, Makkah. (Foto: arabnews.com)

Theacehpost.com | JAKARTA – Alquran surat Al-Baqarah ayat 128 mengabadikan doa Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail.

banner 72x960

Doa tersebut bagus dipanjatkan bagi setiap muslim yang ingin cepat dipanggil Allah sebagai tamunya atau bisa berangkat haji.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Rabbana waj’alna muslimaini laka wamin dzurriyyatina ummatan muslimatan laka wa arina manasikana watub ‘alaina innaka antat-tauwwabur rahim”

Artinya, “Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang taat kepada-Mu, begitu pula anak keturunan kami. Jadikanlah mereka ummat Islam, ajarkanlah cara-cara beribadah haji kepada kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang kepada semua makhluq-Mu.”

Ustaz Rafiq Jauhary Lc mengatakan, doa itu juga baik digunakan umat Islam yang ingin segera berangkat ke baitullah. Karena dalam doa itu ada kalimat “ajarkanlah cara-cara beribadah haji kepada kami”.

“Doa ini juga boleh dibacakan untuk para jemaah dan calon jemaah haji,” kata Ustaz Rafiq melalui tausiahnya.

Ustaz Rafiq juga mengatakan ada banyak hikmah yang dapat dipetik dari doa Nabi Ibrahim bersama dengan putranya, Nabi Ismail.

Setidaknya ada tiga permohonan penting yang disampaikan dalam doa beliau berdua.

Pertama, memohon agar menjadikan mereka dan anak turunnya tetap istikamah dalam keislaman. Inilah doa yang selalu dipanjatkan oleh hampir setiap Nabi.

“Karena di antara amanah terberat bagi seorang kepala keluarga adalah menjaga anggota keluarganya agar tidak terjerumus dalam siksa neraka; tentu caranya dengan mengamalkan Islam secara kafah,” katanya.

Kedua, memohon kepada Allah agar diberi ilmu dalam menjalankan ibadah.

Ilmu menjadi hal yang penting karena tanpanya perjuangan untuk menjalankan ibadah seberat apapun sangat berisiko membuatnya tertolak, sia-sia.

Ketiga taubat. Sangat mungkin seorang yang telah berilmu pun memiliki peluang berbuat kesalahan.

Ustaz Rafiq mengatakan, Nabi Ibrahim mengajak putranya dan mengajarkan bagaimana beribadah dan berdoa.

Nabi Ibrahim juga menjelaskan apa visi besar yang diusung dalam keluarga.

“Hal ini sangat penting mengingat visi haruslah disampaikan dalam keluarga dan diperjuangkan bersama,” katanya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *