Ditinggal Sang Ayah, Kini Anak Yatim Berusia 5 Tahun Itu Harus Menjaga Ibundanya yang Sedang Koma di RSUZA

Anggota DPR Aceh, Muslim Syamsuddin membezuk pasien Maya Isma yang masih koma dalam perawatan di RSUZA Banda Aceh, Selasa malam, 27 April 2021. Seorang bocah berusia lima tahun berstatus yatim yang tak lain adalah putra dari Maya Isma tampak menunggui sang ibu dengan harap-harap cemas. (Foto IST/Tangkapan Layar Video)

Theacehpost.com

banner 72x960

SEBUAH video berdurasi 61 detik yang memperlihatkan suasana dalam ruang rawat rumah sakit menyebar di grup WhatsApp pada Rabu dini hari, 28 April 2021. Video tersebut mencantumkan tulisan (teks), “kisah seorang anak yatim yg merawat ibunya yg sedang koma di RSUZA, mohon doa smg ibundanya diberikan kesembuhan oleh Allah Swt.”

Di bawah video juga ada penjelasan tentang pasien yang sedang koma bernama Maya Isma, warga Gampong Puuk, Kecamatan Samudra, Kabupaten Aceh Utara.

Pasien bernama Maya Isma itu merupakan janda (suaminya meninggal). Maya tinggal bersama anaknya berumur 5 tahun. Bocah itulah yang menjaga ibundanya yang sudah 16 hari koma dalam perawatan di RSUZA Banda Aceh.

Ada nomor HP +6285260878710 atas nama Adi Glory yang dicantumkan dalam pesan berantai itu.

Tak lama setelah video itu menyebar di grup WhatsApp, muncul postingan pesan suara (dalam bahasa Aceh) dari seseorang yang memohon agar berkenan melihat anak yatim itu di RSUZA.

“Neutulong jak u Rumoh Saket Zainal Abidin siat, neuhubungi Bang Adi Glory untuk neujak saweu aneuk manyak meutuah nyan dang-dang troeh loen woe dari Aceh Selatan. Insya Allah watee loen ka loen balek dari Aceh Selatan sama-sama tajak saweu. Bri kebahagiaan dan bri harapan keu jih bahwa akan selesai bandum masalah. Bajee-bajee uroe raya jih tatangani eunteuk. Neutulong loen siat, karena loen mantong jioh di Aceh Selatan. Ataueh perhatian dan kasih sayang terhadap aneuk yatim (aneuk kesayangan Rasulullah) neutolong jak saweu siat.”

(Tolong ke RSU Zainal Abidin sebentar, hubungi Bang Adi Glory untuk melihat anak kecil itu sambil menunggu saya kembali dari Aceh Selatan. Insya Allah sekembalinya saya dari Aceh Selatan sama-sama kita lihat lagi. Beri kebahagiaan dan harapan untuk anak itu, katakan bahwa semua masalahnya akan selesai. Baju-baju lebarannya akan kita tangani. Mohon bantuan karena saya masih jauh di Aceh Selatan. Atas perhatian dan kasih sayang saudara-saudara pada anak yatim (anak kesayangan Rausulullah) tolonglah segera melihatnya).

Pada dini hari itu juga, Theacehpost.com menghubungi nomor HP Adi Glory untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Adi Glory yang bernama lengkap Afriadi merupakan warga asal Krueng Manee Pante Gurah, Aceh Utara yang kini menetap di Limpok, Kacamatan Darussalam, Aceh Besar. Dia juga pendiri Yayasan Aceh Karya Bangsa (YKAB) yang sering menangani permasalahan sosial.

“Benar, video itu merupakan rekaman kondisi seorang pasien perempuan yang sudah 16 hari koma di RSUZA Banda Aceh. Saya bersama anggota DPRA asal Dapil V, Pak Muslim Syamsuddin, ST, MAP sudah melihat langsung ke RSUZA Kamar Mina 2. Prihatin sekali,” ujar Adi Glory.

Korban kecelakaan

Menurut penelusuran Adi Glory, perempuan yang sedang dirawat dan masih dalam kondisi koma itu bernama Maya Isma berumur sekitar 40 tahun.

Maya Isma jatuh dari sepeda motor akibat roknya dililit rantai.  Waktu itu dia dibonceng oleh adiknya. Dalam perkembangan selanjutnya, Maya Isma dirujuk ke RSUZA Banda Aceh.

Sudah sekitar 16 hari Maya Isma menjalani perawatan di RSUZA namun masih koma. Dia dijaga oleh ibunya yang sudah lanjut usia dan adik perempuan yang memboncengnya ketika terjadi insiden terjatuh dari sepeda motor.

Selain kedua sosok itu, juga terlihat seorang anak kecil bernama Lutfi yang tampak sangat terpukul dengan kondisi yang dihadapi ibundanya. Lutfi adalah anak yatim, putra dari almarhum Zulibar.

“Anak yatim itu tampak sangat serius menjaga ibundanya yang sedang koma. Sepertinya dia sangat berharap sang ibu segera sadar,” kata Adi Glory.

Ditanya siapa tokoh yang mengirim pesan suara melalui grup WhatsApp yang mengimbau untuk melihat anak yatim itu di rumah sakit, menurut Adi Glory, itu pesan dari Abiya Ruhul Mudi, pengasuh anak yatim di Pesantren Ruhul Mudi Jeunieb.

“Ya, beliau kemungkinan sedang ada urusan di Aceh Selatan sehingga meminta kita untuk menyempatan diri dulu melihat anak yatim itu di rumah sakit,” kata Adi.

Adi Glory mengatakan, sudah banyak pihak yang merespons kondisi Maya Isma dan putranya. Bahkan, pihak Yayasan Aceh Karya Bangsa juga sedang menggalang bantuan dana untuk kepentingan keluarga Maya yang menunggui di rumah sakit.

Hingga Rabu siang, 28 April 2021, kondisi pasien Maya Isma dilaporkan masih koma. Sang putra masih tetap mendampingi dengan harap-harap cemas. Pandangannya terus tertuju ke ibunya yang terbaring tak berdaya. Dia seakan tak ingin ditinggalkan oleh ibunda, setelah ayahandanya pergi untuk selama-lamanya. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *