Dinsos Aceh Gelar Pelatihan Menjahit dan Bordir untuk Remaja Kurang Mampu
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Dinas Sosial Aceh menyelenggarakan pelatihan keterampilan menjahit dan bordir aplikasi bagi 19 remaja kurang mampu atau putus sekolah. Program ini menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Pelatihan berlangsung selama 100 hari dan bertujuan membekali peserta dengan keterampilan yang dapat meningkatkan peluang kerja dan kemandirian ekonomi.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem Yacob, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai salah satu langkah strategis dalam menurunkan angka kemiskinan di Aceh.
“Dengan memiliki keterampilan, seseorang bisa lebih mandiri dan memiliki penghasilan. Hal ini tentu berdampak pada penurunan angka kemiskinan,” ujar Muslem saat membuka pelatihan angkatan ke-91 di UPTD RSJN, Kamis (24/4/2025).
Ia menyebutkan, pelatihan tersebut sejalan dengan target pemerintah nasional dalam menghapus kemiskinan ekstrem di Aceh hingga nol persen pada 2026.
“Program ini bersifat berkelanjutan dan dirancang agar target pelatihan dapat tercapai. Dinas Sosial Aceh memiliki sejumlah program penanganan kemiskinan, termasuk pelatihan keterampilan ini yang bersinergi dengan amanat pemerintah pusat serta visi-misi Gubernur Aceh,” jelasnya.
Program ini juga menjadi bentuk komitmen Dinas Sosial Aceh dalam mendukung percepatan pengentasan kemiskinan melalui pendidikan vokasional dan pelatihan keterampilan praktis.
“Pelatihan ini menjadi solusi efektif dalam menekan angka pengangguran dan menjawab tantangan kemiskinan. Kami berharap masyarakat dapat hidup lebih sejahtera ke depannya,” tambah Muslem.
Ia pun memberikan pesan khusus kepada para peserta. “Kepada anak-anak kami, manfaatkan waktu pelatihan ini dengan maksimal. Jangan lalai. Jadikan momen ini sebagai bekal untuk menjadi tulang punggung ekonomi keluarga di kampung,” pesannya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala UPTD RSJN, Devi Riansyah, menambahkan bahwa peserta pelatihan juga akan menerima peralatan kerja (toolkit) guna menunjang usaha mereka setelah pelatihan selesai.
“Bantuan soft skill dan hard skill ini diharapkan menjadikan para remaja sebagai pribadi yang tangguh dan berdaya saing,” tutup Devi.