Dibebaskan India, 19 Nelayan Tiba di Aceh
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sebanyak 19 nelayan asal Aceh yang sempat dipenjara di India tiba Banda Aceh, Minggu, 13 Desember 2020.
Kepulangan para nelayan itu disambut Gubernur Aceh didampingi Istri Dyah Erti Idawati dan Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Meuligoe.
Kepada para nelayan, Nova berpesan agar tetap menjaga semangat, menjaga keasehatan dan kembali ke keluarga serta menjalani kehidupan seperti sediakala.
“Mudah-mudahan tidak terjadi trauma. Tetap jaga kesehatan, kembalikan semangatnya, dan kembali jalani hidup seperti sediakala. Saat sudah siap, syedara lon bisa kembali melaut. Sampaikan salam hangat saya kepada keluarga di rumah,” ujar Gubernur.
“Masa sekarang ini situasi sedang tidak menentu, selain karena pandemi Covid-19, cuaca juga tidak menentu. Beberapa daerah saat ini sedang mengalami banjir. Untuk itu, tetap jaga kesehatan diri dan keluarga serta menerapkan protokol kesehatan selama beraktifitas,” pintanya.
Nova juga menceritakan sejumlah proses persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemerintah untuk memulangkan para nelayan dari India.
“Karena menyangkut dua negara, maka pemerintah harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan melengkapi berbagai proses administrasi yang diperlukan. Hal inilah yang mengakibatkan proses pemulangan lumayan lama. Tapi Alhamdulillah, hari ini saudara-saudara semua sudah bebas dan akan segera berkumpul kembali kepada keluarga,” imbuhnya.
Untuk diketahui bersama, 19 orang nelayan Aceh yang menggunakan KM Selat Malaka 64 berkapasitas 59 GT mengalami kerusakan mesin saat melaut. Karena kerusakan tersebut, kapal kemudian terombang-ambing dan terbawa arus masuk ke zona teritorial India hingga akhirnya diamankan oleh aparat India dan ditahan di Kepulauan Nicobar.
Mengetahui kabar tersebut, Pemerintah Aceh melakukan berbagai upaya pemulangan dan advokasi. Koordinasi dengan kementerian terkait terus dilakukan.
Pada 17 Februari 2020, Nova Iriansyah yang saat itu masih menjabat sebagai Plt Gubernur Aceh, melakukan pertemuan dengan Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri India HE. Shri V Muraleedharan dan Duta Besar RI untuk India Arto Suryodipuro. Salah satu agenda pertemuan tersebut adalah terkait upaya pembebasan nelayan Aceh yang ditangkap di India.
Setelah menjalani berbagai proses hukum dan proses administrasi, akhirnya 19 orang nelayan Aceh telah tiba kembali di tanah rencong.