Di Tengah Tantangan Industri, SBI Bagi Dividen Rp268,3 Miliar
Theacehpost.com | JAKARTA – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Ra Suites Simatupang, Jakarta. Salah satu keputusan rapat adalah penetapan penggunaan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp894,6 miliar dan pembagian dividen sebesar 30 persen dari laba bersih senilai Rp268,3 miliar.
“Meskipun dihadapkan dengan tantangan pasar yang terdampak situasi geopolitik dan inflasi di tahun 2023, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja positif melalui upaya efisiensi, inovasi dan penguatan sinergi bersama SIG sebagai induk usaha, serta Taiheiyo Cement Corporation yang menjadi mitra strategis kami,” ujar Soni Asrul Sani, Direktur Perseroan.
Dalam rapat tersebut diputuskan pengangkatan Asri Mukhtar sebagai Direktur Utama, Prijo Sambodo sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, Yohanes Surya sebagai Komisaris Independen, dan Shinji Fukami sebagai Komisaris.
Rapat juga menyetujui laporan tahunan perseroan dan pengesahan atas laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Keputusan lain yaitu penunjukkan kantor akuntan publik sebagai auditor independen perseroan untuk tahun buku 2024.
Beberapa hal lainnya yang disetujui dalam rapat yakni pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2023 dan remunerasi tahun buku 2024 untuk direksi. Sekaligus menyetujui penetapan tantiem buku 2023 dan remunerasi untuk dewan komisaris pada tahun buku 2024.
Rapat turut menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha dalam rangka penyesuaian dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2020) dan penambahan bidang usaha Perseroan, dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Hadapi Tantangan Industri, Dorong Inovasi dan Efisiensi
Pada kuartal pertama tahun 2024, kinerja industri semen menghadapi tantangan berat yang mencakup persaingan ketat di pasar semen domestik, faktor cuaca yang tidak menentu, permintaan pasar ritel yang melambat, realisasi proyek-proyek infrastruktur yang tertunda akibat situasi pemilihan umum, serta banyaknya hari libur dan perubahan prioritas belanja masyarakat.
Namun demikian, momentum pemulihan dari realisasi proyek-proyek konstruksi pemerintah untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk IKN yang berpotensi menyerap kebutuhan semen diharapkan dapat menjadi dorongan bagi pertumbuhan industri bahan bangunan di tahun ini.
Mengawali kuartal kedua tahun 2024, SBI telah memulai kerja sama dengan Dinas Bina Marga Daerah Khusus Jakarta untuk beberapa proyek pekerjaan perbaikan ruas jalan utama menggunakan beton rapid setting SpeedCrete serta pembangunan trotoar di Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta. Selain itu, SBI juga tengah mempercepat penyelesaian proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban, Jawa Timur, guna memenuhi permintaan ekspor semen tipe khusus hingga 1 juta ton per tahun melalui kerja sama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).
Dalam aspek keberlanjutan, SBI memperkuat komitmen melalui inovasi, digitalisasi, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif, serta sinergi dengan SIG. Hal ini tercermin dari perluasan kerja sama pengelolaan sampah dengan berbagai daerah, termasuk tahap MoU dengan Pemprov Aceh, Kabupaten Temanggung, Magelang, Bantul, Wonosobo, dan Kota Yogyakarta, serta melanjutkan kerja sama dengan Kabupaten Cilacap, Banyumas, DKI Jakarta, Sleman, dan pengelola sampah di Bali.
Kerja sama ini mendukung SBI dalam meningkatkan pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif untuk mencapai target penurunan emisi karbon yang telah ditetapkan oleh perusahaan, serta kontribusi SBI dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui ekonomi sirkular seperti penggunaan limbah industri dan biomassa sebagai bahan bakar alternatif.
“Langkah ini tidak hanya menegaskan komitmen kami terhadap Sustainability Road Map 2030 yang telah ditetapkan perusahaan, tetapi juga merupakan tindakan nyata dalam mendukung target Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050,” ujar Soni Asrul Sani. []