Destinasi Wisata Pantai di Abdya Dinilai Sangat Kotor

waktu baca 2 menit
Foto: Robbi Sugara

Theacehpost.com | BLANGPIDIE – Pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri, wisata pantai menjadi pilihan favorit masyarakat menjelang berakhirnya masa liburan.

Namun sangat disayangkan, sepanjang lokasi wisata Pulau Kayu sampai pantai Bali kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) warga disuguhkan dengan pantai yang sangat jorok penuh dengan sampah, baik sampah botol, dedaunan hingga pempes.

Kondisi tersebut disampaikan oleh Akademisi Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Yulizar Kasma kepada Theacehpost.com, Minggu sore, 14 April 2024.

Melalui keterangan tertulisnya, menurut Yulizar, dengan kondisi pantai yang kotor dan jorok, maka yang dirugikan adalah masyarakat itu sendiri, karna sebagai fasilitas publik masyarakat butuh kenyamanan.

“Teman saya datang dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, lalu saya bawa ke Pantai Jilbab dan Pantai Bali. Kami sangat terkejut, betapa kotornya pantai ini,” keluh Yulizar.

banner 72x960

Padahal tambah Yulizar, menurut temannya tersebut, di media banyak sekali promosi bahwa pantai di Aceh bersih, tapi ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

“Ketika saya tanyakan ke pengelola Warung, menurutnya, mereka tidak pernah mendapatkan pembinaan dari pemerintah khususnya dinas terkait. Sehingga masing – masing mereka menjaga sendiri lingkungannya,” sebut Yulizar Kasma yang juga putra Abdya

Masih menurut Yulizar, kotornya tempat – tempat umum dan tempat wisata bukti absennya pemerintah dalam membina dan menjaga kebersihan lingkungan seperti ketersediaannya fasilitas sanitasi yang memadai.

“Padahal sanitasi lingkungan, keindahan, pesona alam yang indah menjadi Daya tarik orang untuk berkunjung ke Pantai – pantai yang ada di Abdya ini,” terang Mahasiswa Program Doktoral Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut.

Yulizar berharap Pemerintah Kabupaten Abdya hingga aparat gampong yang ditempatnya terdapat tempat wisata agar melakukan terobosan, dengan pembinaan dan berbagai program pariwisata berbasis lingkungan.

“Pemerintah wajib hadir dalam pembinaan dan pengembangan destinasi Wisata di Abdya ini,” tutup Yulizar.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *