Desa Ini Kembangkan Nilam sebagai Parfum dan Sabun

Sejumlah pemuda-pemudi mengikuti pelatihan pengembangan produk turunan nilam di Desa Ranto Sabon, Aceh Jaya. (Foto: Istimewa)

Theacehpost.com | ACEH JAYA – Desa Ranto Sabon, Kecamatan Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya, kembali mengembangkan produk turunan minyak nilam. Setelah sebelumnya sukses mengembangkan aroma terapi Rasawna Care berbahan ninyak nilam dam serai wangi.

banner 72x960

Pengembangan produk turunan nilam tersebut disupport oleh ARC Unsyiah melalui Program Local Econonic Development (LED) dari Bank Indonesia.

ARC Unsyiah menurunkan enam orang tim instruktur untuk alih teknologi pembuatan parfum, balsem cair, balsem padat, aroma terapi dan sabun. Sebanyak 20 peserta pemuda-pemudi Desa Ranto Sabon mengikuti pelatihan yang berlansung di Desa Ranto Sabon, Minggu, 20 Desember 2020.

Ainun, Pengurus PKK Desa Ranto Sabon yang menjadi salah satu peserta menyampaikan rasa gembiranya karena saat ini Ranto Sabon telah memiliki beberapa produk desa dari olahan minyak nilam

“Kami sangat senang bisa belajar langsung dari ARC membuat parfum nilam dan produk lainnya, hari ini produk Ranto Sabon laku satu juta rupiah, Alhamdulillah,” ujar Ainun.

“Kami berharap produk ini bisa berkembang, dan dibantu pemesarannya oleh ARC dan pemeeintah Aceh Jaya,” lanjut Ainun.

Sementara itu Koordinator Lapangan Program LED BI-ARC, Yaser Premana menyampaikan bahwa prigram hilirisasi produk minyak nilam merupakan salah satu fokus dalam 2020.

“Pada 2019 kami fokus di hulu dan penyulingan nilam, dan tahun ini kami mulai mengembangkan hilirisasi beberapa produk turunan nilam,” jelas Yaser.

“Kami berharap hilirisasi ini akan menjadi salah satu unggulan untuk produk turunam nilam dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat desa,” sambungnya.

Pada kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Kepala ARC Unsyiah, Perangkat Desa, Camat Sampoinet Aceh Jaya, Aceh Australian Alumni dan Komunitas Peers Lighter Association (PLA).

Kepala ARC Unsyiah, Dr Syaifullah Muhammad meninjau lahan nikam maayarakat di Ranto Sabon, sekaligus menyerahkan seperangkat alat produksi kepada 3 kompok masyarakat peserta pelatihan. Peralatan termasuk magnetik stirrer dan peralatan gelas kimia untuk pencampuran produk.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan Sertifikat Penghargaan Program Pendampingan Perguruan Tunggi terbaik Desa Wisata Nilam Ranto Sabon dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sertifikat tersebut diantarkan oleh Koordinator Desa Wisata Nilam Ranto Sabon, Friesca Erwan. Sertifikat diterima oleh Syarkani, Camat Sampoinet.

Camat memberi apresiasi tinggi terhadap berbagai program yang telah silaksanakan ARC di Ranto Sabon.

“Kami sangat berterima kasih kepada ARC, BI, Alumni Australia Aceh dan semua pihak yang telah memberikan dana, alih teknologi dan pendampingan untuk pengembangan produk nilam di Ranto Sabon. Semoga melalui usaha ini kesejahteraan masyarakat Ranto Sabon bisa meningkat,” jelas Syarkani.

Ranto Sabon sejak 2019 telah menjadi Desa binaan ARC melalui program LED-BI. Saat ini berbagai inisiatif dikembangkan untuk membangun Ranto Sabon menjadi Desa Inovasi dan Wisata Nilam. Bahkan sedang dirintis juga untuk menjadikan Ranto Sabon sebagai Desa Mansiri Energi dan Smart Vilage.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *