Dayah Terpadu Babul Maghfirah Gelar Trauma Healing Bagi Santriwati Pasca Kebakaran di Asrama Putri

Dayah Terpadu Babul Maghfirah bekerja sama dengan SMAS Babul Maghfirah dan Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menggelar trauma healing bagi santriwati pasca kebakaran asrama putri untuk kedua kalinya. Kegiatan trauma healing ini dilaksanakan pada Rabu (22/1/2025). [Foto: Ist]

THEACEHPOST.COM – Dayah terpadu Babul maghfirah  atas Kerjasama SMAS Babul Maghfirah dan Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menggelar trauma healing bagi santriwati pasca kebakaran asrama putri untuk yang kedua kalinya pada tanggal 30 november 2024 yang lalu. Kejadian tersebut mengakibatkan empat ruang asrama putri hangus terbakar.

banner 72x960

Kegiatan ini dilakukan untuk membantu para santriwati dalam menghadapi dampak psikologis akibat tragedi tersebut, yang bertempat di dayah terpadu Babul Maghfirah pada hari rabu tanggal 22 Januari 2025.

Kepala sekolah SMAS Babul Maghfirah bapak Afrianto, M.Pd dalam sambutannya mengatakan “ kita melakukan pendampingan kepada para santriwati korban kebakaran dengan memberikan trauma healing. Kebakaran yang lalu menyisakan duka dan trauma tidak hanya kepada santriwati tapi kepada keluarga besar dayah terpadu Babul Maghfirah, apalagi ini yang kedua kalinya  setelah tanggal 25 januari hanya beberapa bulan ke 30 November 2024’.

Lanjutnya “pasca kebakaran 25 Januari 2024 pengurus Dayah terpadu Babul Maghfirah sudah memperbaiki instalasi Listrik secara keseluruhan khususnya di asrama putri dan fasilitas lainnya, namun Allah berkehendak lain diuji untuk kedua kalinya di bulan 30 November 2024.

Musibah kebakaran yang terjadi pada Sabtu (30/11/2024 ) sekitar jam 20.30  di asrama putri dayah terpadu babul Maghfirah menyisakan kesedihan mendalam bagi santriwati khususnya dan keluarga besar Dayah terpadu babul Maghfirah pada umumnya. Kehilangan harta benda akibat kebakaran menyisakan duka dan sedih yang mendalam.

Aktivitas keseharian yang tadinya aman dan nyaman berubah karena mereka harus pulang  sementara waktu. Di samping santriwati di malam tersebut belajar untuk persiapan ujian esok harinya. Kondisi yang berubah – ubah ini dapat menimbulkan tekanan, kecemasan bahkan trauma. Bila berkelanjutan dan tidak ditangani dapat berujung pada gangguan psikologis seperti depresi.

kegiatan pelayanan dan bimbingan psikososial bagi santriwati korban kebakaran yang diselenggarakan oleh Dayah terpadu Babul Maghfirah atas Kerjasama dengan dosen dan mahasiswa  Psikolog Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI),

kegiatan trauma healing diikuti oleh 300 santriwati.  Mereka diajak bermain dengan beragam teknik permainan untuk mengatasi trauma antara lain bermain pasif, bermain aktif motorik halus, dan bermain aktif motorik kasar yang bertujuan agar dapat mengeluarkan perasaan sedih di alam bawah sadar mereka.

santriwati diberi kesempatan untuk berbicara mengenai perasaan dan pengalaman yang mereka alami terkait dengan musibah yang dialami melalui bercerita, menggambar, menulis, dan melakukan permainan.

Kegiatan ini terlihat sederhana, namun mampu memfasilitasi anak untuk menyuarakan perasaan dan harapannya. Bahkan ketika santriwati ditanya apa yang mereka tidak sukai, banyak dari mereka yang menuliskan ” kebakaran”, dan ketika ditanya apa yang paling mereka sukai, seorang anak menuliskan “bermain bersama keluarga”.

Pihak yang paling rentan mengalami trauma akibat bencana adalah anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena mereka belum memiliki kapasitas yang memadai dalam mengontrol emosi dan menyelesaikan masalah secara adaptif, sehingga kita sebagai guru, orang tua dan teman harus peka, mungkin tampak dari luar terlihat baik, tetapi belum tentu perasaannya, pemberian pelayanan psikologis yang intensif bagi korban bencana atau korban lainnya dapat mencegah timbulnya depresi dan meningkatkan ketahanan sehingga kelak mereka menjadi lebih tangguh menghadapi masalah.

Pemulihan trauma bukanlah hal yang instan. Saat kegiatan psikososial telah dilakukan, bukan berarti semuanya telah berakhir, masih diperlukan kegiatan serupa sambil dilakukan monitoring dan evaluasi agar program pemulihan trauma dapat mencapai hasil yang signifikan, yaitu terwujudnya kesejahteraan psikologis pada korban bencana, oleh karena itu dayah terpadu Babul Maghfirah akan terus memantau sejauh mana trauma yang dihadapi oleh para santriwati setelah hasil angket PTSD diolah oleh dosen psikologi Universitas ubudiyah Indonesia untuk ditindak lanjuti

 

Penulis: Yeni Oktavia SPdI Gr

Wakakur SMAS Babul Maghfirah

Baca artikel The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook