Dayah Pilar Pendidikan Aceh, Gubernur Mualem Ajak PB HUDA Terus Kawal Syariat Islam
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) melaksanakan rapat koordinasi dan musyawarah luar biasa (Mubeslub) tahun 2025 di The Pade Hotel, Aceh Besar, Senin (19/5/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, diantara agenda besar di dalamnya yakni untuk memilih Ketua PB HUDA yang baru setelah sebelumnya posisi tersebut ditinggal oleh Ulama Kharismatik Aceh, almarhum Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop) yang wafat tahun lalu.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr Munawar A Djalill MA.
Dalam sambutan Gubernur Aceh yang dibacakan oleh Munawar A Djalil, Gubernur Muzakir Manaf menyampaikan apresiasinya kepada PB HUDA yang telah konsisten menjadi benteng akidah, penjaga nilai-nilai syariat Islam dan mitra strategis Pemerintah Aceh dalam membangun masyarakat yang islami, berilmu dan berakhlak mulia.
“Rakor ini adalah momentum penting, tidak hanya untuk memperkuat struktur kelembagaan HUDA, tetapi juga untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menjawab tantangan zaman, sekaligus memperkuat posisi ulama dayah dalam membimbing umat dan mengawal arah pembangunan daerah,” ujar Gubernur Muzakir Manaf sebagaimana disampaikan oleh Dr Munawar A Djalil.
Lebih lanjut, Gubernur Muzakir Manaf menyampaikan bahwa dayah merupakan lembaga pendidikan tertua dan paling berpengaruh di Aceh. Dari dayah generasi demi generasi dididik untuk memahami Islam secara mendalam, dan dari dayah pula lahir ulama-ulama besar yang menjadi pelita umat.
Gubernur Muzakir Manaf meyakini bahwa kemajuan daerah ini tidak akan pernah sempurna tanpa dukungan dan peran aktif para ulama.
“Oleh karenanya, kami terus berkomitmen memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan semua elemen dayah, baik dalam pendidikan, dakwah, maupun penguatan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat,” ungkap Gubernur Muzakir Manaf sebagaimana dibacakan oleh Dr Munawar A Djalil.
Di samping itu, Gubernur Muzakir Manaf turut mengajak kepengurusan PB HUDA untuk lebih mengintensifkan peran-perannya dalam menjaga persatuan umat Islam, menjadi pelopor dakwah yang damai, mengembangkan ekonomi umat berbasis syariah, dan menyemai nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin dalam kehidupan masyarakat.
Dalam konteks pelaksanaan syariat Islam di Aceh, Gubernur Muzakir Manaf bersama jajarannya di Pemerintah Aceh terus berupaya untuk menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Hal ini, kata Gubernur Muzakir Manaf, sejalan dengan visi Aceh sebagai daerah yang Islami, maju, bermartabat dan berkelanjutan. Komitmen ini telah ditunjukkan melalui kewajiban shalat berjamaah di kalangan ASN, pembiasaan membaca Alquran di sekolah, hingga penguatan lembaga keislaman.
“Namun, kami menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan syariat Islam tidak cukup hanya dengan regulasi dan kebijakan dari pemerintah, perlu dukungan kuat dari para ulama,khususnya yang tergabung dalam HUDA, untuk memastikan nilai-nilai Islam benar-benar hadir dalam hati, perilaku dan pola piker masyarakat kita,” ujar Gubernur Muzakir Manaf yang narasi pidatonya dibacakan oleh Dr Munawar A Djalil. (Akhyar)
Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp